Contoh: Karena tugas kantornya belum selesai, Adit tidak diperbolehkan untuk pulang.
Kalimat berimbang adalah kalimat yang berbentuk kalimat majemuk setara atau campuran.
Contoh: Harga PPN naik, pedagang dan konsumen mempermasalahkan harga yang semakin naik.
Macam-macam kalimat berdasarkan pola subyek dan predikat, sebagai berikut:
Kalimat versi adalah kalimat yang sesuai dengan susunan dasar pola kalimat S-P-O-K (subyek-predikat-obyek-keterangan).
Contoh: Andi membeli makanan ringan di toko klontong.
Keterangan:
Andi: subyek
Membeli: predikat
Makanan ringan: obyek
Di toko klontong: keterangan
Kalimat inversi adalah kalimat yang predikatnya sebelum subyek. Biasanya kalimat ini dipakai untuk penegasan atau penekanan.
Contoh: Tutup pintu itu!
Keterangan:
Tutup: predikat
Pintu itu: subyek
Baca juga: Pentingnya Sistem Ejaan pada Bahasa Indonesia
Macam-macam kalimat berdasarkan unsur kalimatnya, yaitu:
Kalimat lengkap adalah kalimat yang setidaknya mempunyai subyek dan predikat.
Contoh: Andi menutup pintu.
Kalimat tidak lengkap yaitu kalimat yang tidak sempuran. Kalimat tidak lengkap berupa kalimat yang hanya mempunyai subyek atau hanya predikat.
Contoh: Pulang, Yuk!
Macam-macam kalimat berdasarkan jumlah fasa, terbagi menjadi:
Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya memiliki satu pola saja. Kalimat tunggal terdiri dari dua macam, yaitu kalimat nominal dan kalimat verbal. Penjelasannya:
Adalah kalimat yang menggunakan kata benda sebagai predikatnya.
Contoh: Ibu saya adalah guru.
Adalah kalimat yang menggunakan kata kerja sebagai predikatnya.
Contoh: Afifah mengepel.
Baca juga: Empat Tonggak Ejaan Bahasa Indonesia