Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Orang Korea Tidak Bau Badan?

Kompas.com - 20/11/2021, 15:00 WIB
Silmi Nurul Utami,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Pernahkah kamu melihat para idola dari Korea Selatan menari dan menyanyi di panggung hingga keringatnya bercucuran?

Mereka berkeringat sangat banyak hingga badannya basah. Yang menjadi pertanyaannya adalah apakah keringat tersebut membuat mereka bau badan?

Jawabannya adalah tidak, idolamu dari Korea Selatan tidak bau badan. Orang Korea bukannya tidak bau badan karena perawatan, melainkan tubuh mereka secara alami tidak memiliki gen pembawa bau badan dalam kromosomnya.

Orang korea memiliki gen ABCC11 

Seperti yang diketahui, gen adalah susunan dari rantai panjang DNA yang membentuk suatu sifat tertentu dalam kromosom manusia. Sifat-sifat yang dibawa oleh gen akan tampil sebagai sifak fisik yang dimiliki manusia.

Dilansir dari Scientific American, para ilmuan menemukan gen bernama suatu gen yang disebut dengan ABCC11.

Baca juga: Kenapa Usia Orang Korea Lebih Tua 1 Tahun?

Gen tersebut menentukan apakah seseorang memproduksi kotoran telinga yang basah atau kering. Selain menentukan jenis kotoran telinga, gen tersebut juga menentukan apakah keringat seseorang bau atau tidak.

Menurut seorang ahli epidemiologi genetik di University of Bristol bernama Day kepada Live Science, gen ABCC11 adalah penentu tunggal apakah seseorang menghasilkan bau ketiak ataupun tidak.

Secara lebih lanjut, Day menjelaskan bahwa kebanyakan orang Asia Timur dan hampir semua orang Korea kekurangan gen ini. Namun, hanya sekitar dua persen orang Eropa saja yang kekurangan gen ini.

Sehingga dapat disimpulkan orang-orang Korea dan Asia Timur mengalami mutasi genetik yang membuat mereka tidak bau badan. Kekurangan gen tersebut tidak mengubah jumlah produksi keringat. Mereka tetap berkeringat, namun keringatnya tidak bau.

Mengutip dari Smithsonian Magazine, kekurangan gen tersebut membuat produksi asam amino lebih sedikit dalam keringat. Asam amino dalam keringat adalah protein yang menghasilkan pertumbuhan bakteri. Bakteri inilah yang menghasilkan bau badan dari keringat.

Uniknya, meski tidak menghasilkan bau badan, mereka tetap menggunakan deodorant dan produk anti-perspiran lainnya sebagai bentuk memelihara kebersihan pribadi.

Baca juga: Mengapa Laron Melepaskan Sayapnya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com