KOMPAS.com – Pernahkah kamu sedang berada di ruang tamu rumahmu lalu teringat ada suatu barang di kamar yang harus kamu ambil.
Lalu kamu berjalan menuju kamar dan membuka pintu. Namun, tiba-tiba kamu lupa ingin melakukan apa.
Atau pernahkah kamu disuruh membeli sesuatu ke warung, namun sesaat setelah keluar dari rumah kamu lupa apa yang harus kamu beli? Mengapa kita sering lupa akan melakukan apa setelah berpindah tempat?
Hal tersebut adalah fenomena psikologis yang disebut dengan nama doorways effect atau efek pintu.
G. A. Radvansky dan teman-teman dalam jurnal Walking Through Doorways causes Forgetting: Situation Models and Experience Space (2006) menyebutkan bahwa ketika manusia melalui pintu untuk berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya, mereka melupakan lebih banyak informasi daripada ketika mereka tidak berpindah.
Baca juga: Apakah Pohon Bisa Bicara?
Peristiwa lupa diibaratkan seperti tiga episode dari suatu film. Kita berada di episode kedua, lalu merasa harus melakukan sesuatu pada episode pertama (misalnya mengambil barang di kamar).
Dilansir dari Science Focus, melewati pintu (masuk ke kamar) menjadi batas peristiwa episode kedua dan membuat episode baru (episode ketiga) ketika masuk ke kamar.
Secara teknis kita bisa kesulitan mengingat episode satu, ketika berada di episode dua. Sehingga kita melupakan tujuan kita masuk ke kamar karena doorways effect.
Menurut BBC, doorways effect terjadi karena kita mengubah lingkungan fisik dan mental ketika berpindah ruangan. Isi ruangan yang berbeda dapat mengalihkan pikiran kita, membuat kita lupa akan melakukan apa sebelumnya.
Misalnya ruang tamu berisi sofa dan sedikit hiasan, kita lalu berjalan ke kamar untuk mengambil kunci mobil. Ketika masuk ke kamar, kita melihat kamar merupakan lingkungan fisik yang jauh berbeda dengan ruang tamu.
Benda yang kita lihat di kamar memberikan ingatan, karena otak cenderung mengelompokan ingatan berdasarkan lingkungan dan juga peristiwa.
Baca juga: Kenapa Hewan Punya Ekor?
Misalnya ketika masuk kamar, terlihat foto yang tergeletak di lantai. Kemudian kita mengambil foto tersebut dan mengingat foto siapakah itu dan peristiwa yang terjadi dalam foto.
Setelah selesai, kita menyimpan foto tersebut kemudian berpikir apa tujuan awal masuk ke dalam kamar.
Dengan bingung kita keluar kamar, menuju ruang tamu, melihat ke jendela dan mendapati mobil terparkir. Barulah kita ingat kembali bahwa tujuan kita ke kamar adalah mengambil kunci mobil.
Sehingga efek pintu yang membuat lupa tidak terjadi hanya karena membuka pintu. Tapi karena kita berpindah dan mendapati kondisi fisik dan mental yang berbeda sehinga menggangu ingatan kita.
Agar tidak sering lupa akan melakukan apa, kita bisa mencoba untuk lebih fokus pada hal yang akan dikerjakan. Dengan berfokus, kita tidak akan mudah terganggu karena perbedaan kondisi tempat kita berada.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.