Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lambang Sila Ke-4: Kepala Banteng

Kompas.com - 28/04/2021, 14:27 WIB
Vanya Karunia Mulia Putri ,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.comPancasila merupakan dasar negara dan ideologi negara Indonesia, yang mana nilai-nilainya bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Kelima sila dalam Pancasila ini dilambangkan dengan perisai yang ada pada Burung Garuda Pancasila. Perisai tersebut berisikan lima simbol yang mencermikan lima sila Pancasila.

Salah satunya adalah kepala banteng yang digunakan sebagai lambang sila keempat Pancasila.

“Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan”, merupakan bunyi sila keempat Pancasila.

Mengutip dari buku Suplemen Buku Ajar Pendidikan Pancasila (2016) karya Yulia Djahir, banteng adalah hewan sosial yang suka berkumpul bersama kawanannya. Banteng juga sering dilambangkan sebagai hewan yang tangguh berani dan sangat hebat.

Baca juga: 5 Makna Lambang Pancasila

Penggunaan kepala banteng sebagai lambang sila keempat ini memiliki makna masyarakat Indonesia harus senantiasa melakukan musyawarah untuk mencapai kata mufakat. Musyawarah tidak hanya dilakukan dalam pengambilan keputusan, melainkan juga dalam pemecahan masalah.

Contohnya pemilihan ketua RT lewat musyawarah, penentuan tempat wisata sekolah berdasarkan hasil musyawarah, dan masih banyak lagi. Adanya musyawarah bisa mengurangi hal yang tidak diinginkan, misalnya perkelahian, pertengkaran atau lainnya.

Menurut Yurica Oentoro dalam jurnal Representasi Figur Burung Garuda yang Digunakan sebagai Lambang Negara (2012), kepala banteng juga melambangkan kekuatan dan kehebatan banteng sebagai salah satu hewan yang kuat dan tangkas.

Lambang kepala banteng juga bisa dimaknai sebagai kekuatan dan sikap gagah berani yang dimiliki rakyat Indonesia. Dua hal ini muncul karena adanya kebenaran, khususnya dalam  ranah kedaulatan rakyat.

Baca juga: Contoh Penerapan Sila Keempat Pancasila

Jika dilihat dari segi warnanya, kepala banteng digambarkan dengan warna hitam dan putih. Adapun warna hitam ini melambangkan kekuatan, kerendahan hati serta kesungguhan dalam suatu hal. Sedangkan warna putih menggambarkan kebijaksanaan, kejujuran serta kedamaian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Itu Komunikasi Bencana?

Apa Itu Komunikasi Bencana?

Skola
Pengertian Pasar Global dan Ciri-cirinya

Pengertian Pasar Global dan Ciri-cirinya

Skola
Instrumen Perlindungan Hak Asasi PBB

Instrumen Perlindungan Hak Asasi PBB

Skola
Ciri-ciri Teks Argumentasi, Apa Saja?

Ciri-ciri Teks Argumentasi, Apa Saja?

Skola
Mengenal Cerita Fiksi dan Nonfiksi

Mengenal Cerita Fiksi dan Nonfiksi

Skola
Kalimat Majemuk Setara: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Kalimat Majemuk Setara: Pengertian, Ciri-ciri, dan Contohnya

Skola
Bedanya Konjungsi Koordinatif dan Subordinatif

Bedanya Konjungsi Koordinatif dan Subordinatif

Skola
Peribahasa: Pengertian, Ciri-ciri, Fungsi, dan Contohnya

Peribahasa: Pengertian, Ciri-ciri, Fungsi, dan Contohnya

Skola
Mengenal 3 Struktur Teks Deskripsi

Mengenal 3 Struktur Teks Deskripsi

Skola
Rumus Luas Jajaran Genjang beserta Contoh Soal dan Jawabannya

Rumus Luas Jajaran Genjang beserta Contoh Soal dan Jawabannya

Skola
Jawaban dari Soal 'Luas Alas Suatu Kubus 25 Cm^2'

Jawaban dari Soal "Luas Alas Suatu Kubus 25 Cm^2"

Skola
Apa Itu Komunikasi CSR?

Apa Itu Komunikasi CSR?

Skola
Bagaimana Cara Memahami Isi Teks Nonfiksi?

Bagaimana Cara Memahami Isi Teks Nonfiksi?

Skola
Jaringan Nirkabel (Wireless): Pengertian dan Fungsinya

Jaringan Nirkabel (Wireless): Pengertian dan Fungsinya

Skola
Contoh Fenomena Antroposfer, Apa Saja?

Contoh Fenomena Antroposfer, Apa Saja?

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com