Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tari Manduda, Menceritakan Kehidupan Petani di Sumatera Utara

Kompas.com - 15/03/2021, 18:27 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Tari Manduda berasal dari Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara. Kata manduda artinya menumbuk padi, dari bahasa Batak Simalungun.

Dalam jurnal Marharoan Bolon (2018) oleh Desy Wulan Pita, tari Manduda menceritakan mengenai kehidupan petani wanita di sawah dengan suasana gembira, mulai dari menanam hingga menuai padi.

Tari Manduda diciptakan oleh Taralamsyah Saragih pada 1957, seorang seniman Batak. Tari Manduda merupakan tarian tradisi yang mencerminkan gaya dan perilaku mayarakat itu sendiri.

Tari Manduda dahulunya berasal dari ilah yang merupakan lagu rakyat masyarakat Simalungun yang dinyanyikan oleh sekelompok orang dengan nada yang dikeluarkan dari tepukan tangan.

Baca juga: Tari Serampang Dua Belas, Mengisahkan Cinta Pandangan Pertama

Dari situ masyarakat Simalungun kemudian membuatnya ke dalam sebuah lagu atau doding dengan judul Manduda.

Doding Manduda ini kemuidan menjadi pengantar tari Manduda yang mengandung pesan agar kaum muda menghormati kaum yang lebih tua.

Selain itu juga menggambarkan kebersamaan dalam mengerjakan berbagai pekerjaan di lingkungan masyarakat, salah satunya ketika panen tiba.

Gerak tari Manduda

Berdasarkan jurnal Teknik dan Gaya Tari Manduda pada Masyarakat Simalungun (2013) oleh Nurul Aprila, untuk menarikan tarian ini terdapat beberapa teknik gerak yangmenjadi aturan dari tari Manduda.

Pada dasarnya gerak tari Manduda adalah gerakan ketika di sawah, seperti memotong, mengirik, dan menampis.

Baca juga: Tari Tanggai, Tarian Menyambut Tamu di Sumatera Selatan

Beberapa nama motif gerakan tari Manduda, yaitu:

  1. Mangunje Mangodak, gerakan kedua tangan menyilang di depan dada dan kedua tangan di kiri dan kanan dengan membolak-balikan telapak tangan.
  2. Ser-ser, gerakan bergeser dengan cara membuka tutup telapak kaki.
  3. Menapih padi, gerakan timpuh sambil memegang suri-suri
  4. Membuka roha, gerakan timpuh badan condong ke depan sambik mangadok ke kidi dan kanan.
  5. Nahei kaki, gerakan silang kaki sambil memegang suri-suri
  6. Manduda, geraka khas seperti menumbuk padi menggunakan lesung
  7. Ondok, gerakan menekukkan kaki ke depan seperti akan menjatuhkan pinggul dan kembali tegak, dilakukan secara berulang-ulang.

Penari tarian ini menggunakan baju adat Simalungun dengan iringan musik yang riang gembira dan lincah. Umumnya tarian Manduda dibawakan oleh penari perempuan. Namun, seiring perkembangan zaman tidak menutup kemungkinan penari laki-laki bisa bergabung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com