Fly over juga sering disebut sebagai jembatan layang. Tujuan dari adanya fly over ialah untuk menghindari atau meminimalisir kemacetan lalu lintas.
Biasanya jembatan layang dibangun secara tidak sebidang (menyilang) dan posisinya berada di atas jalan utama. Fly over biasanya dilewati oleh kendaraan bermotor, seperti mobil, truck, bus dan sepeda motor.
Jenis jembatan ini menggunakan kayu sebagai bahan utama pembuatannya. Jembatan ini memiliki jarak yang relatif singkat dan tidak terlalu tinggi.
Biasanya digunakan sebagai penghubung antar satu sisi dengan sisi lainnya. Log bridge tidak bisa dilalui kendaraan besar, karena tidak cukup kuat menahan bebannya.
Jenis jembatan ini menggabungkan jembatan baja dengan beberapa unsur jembatan beton. Jembatan komposit memiliki struktur ringan, sehingga beban pada tiang dan pondasinya lebih kecil.
Selain itu, composite bridge lebih tahan getaran dan tidak menimbulkan kebisingan. Namun, dalam pembuatannya membutuhkan biaya lebih karena harga struktur baja tergolong mahal.
Jenis jembatan ini sering digunakan. Contohnya sebagai jembatan jalan kereta api. Ukuran dan struktur dalam tiap jembatan biasanya berbeda yang harus disesuaikan dengan berbagai faktor.
Keunggulan utama dari jembatan baja ialah lebih kuat dan konstruksinya yang cepat. Biasanya steel bridge digunakan untuk jembatan bentang panjang.
Baca juga: Warga Gotong Jenazah Tokoh Adat Terobos Sungai yang Banjir gara-gara Tak Ada Jembatan
Jenis jembatan ini identik dengan bentuk lengkung pada bagian bawahnya. Lengkungan ini digunakan untuk menahan beban jembatan.
Jembatan beton pertama kali dibuat pada 1899 di Perancis. Kemudian concrete bridge juga digunakan di Roma pada 1911. Seluruh jembatan beton yang dibuat ini identik dengan bentuk lengkung pada bagian bawahnya.