Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Pemikiran Ekonomi Nasional Indonesia

Kompas.com - 31/12/2020, 13:30 WIB
Gama Prabowo,
Serafica Gischa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pasca proklamasi kemerdekaan, Indonesia masih mencari-cari sistem ekonomi yang tepat untuk memicu pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

Meski Indonesia telah mempunyai konsep dasar ekonomi kerakyatan, namun realisasi dari konsep tersebut masih mengalami banyak hambatan.

Pada masa Demokrasi Liberal (parlementer) tahun 1950-1955, ekonom-ekonom Indonesia mulai aktif dalam memberikan pemikiran sistem ekonomi nasional.

Latar belakang kemunculan pemikiran ekonomi nasional berawal dari keinginan ahli ekonomi Indonesia untuk menghapuskan pengaruh ekonomi kolonial dari Indonesia.

Selain itu, mereka juga ingin menggeser dominasi perusahaan asing dalam perekonomian Indonesia.

Baca juga: Pembentukan Berbagai Partai Politik Pasca Indonesia Merdeka

Nasionalisasi perusahaan Belanda

Pada Konferensi Meja Bundar tahun 1949, tim delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Moh.Hatta memperjuangkan nasionalisasi perusahaan Belanda di Indonesia.

Tuntutan tersebut berdasar pada pemikiran ekonomi nasional yang ingin membersihkan unsur kolonialisme di Indonesia.

Dalam buku Sejarah Indonesia Modern: 1200-2004 (2005) karya M.C Ricklefs, Belanda menyetujui tuntutan nasionalisasi perusahaan dengan syarat Indonesia harus memberi biaya ganti rugi atas perusahaan-perusahaan tersebut kepada Belanda.

Proses nasionalisasi perusahaan Belanda terbagi menjadi tiga tahap yaitu, mengambil alih, penyitaan, dan penguasaan.

Beberapa ekonom Indonesia menganggap nasionalisasi perusahaan Belanda dapat membantu pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Baca juga: Pembentukan Badan-Badan Negara Pasca Indonesia Merdeka

Selain itu, nasionalisasi perusahaan Belanda juga dianggap akan sangat menguntungkan bagi Indonesia. Hal tersebut dikarenakan perusahaan-perusahaan Belanda menempati posisi yang strategis dalam perputaran roda ekonomi Indonesia.

Pemikiran Soemitro Djojohadikusumo

Soemitro Djojohadikusumo merupakan ekonom Indonesia yang aktif dalam mengemukakan gagasan sistem ekonomi nasional Indonesia.

Dalam buku Ekonomi Indonesia: Dalam Lintasan Sejarah (2017) karya Boediono, Soemitro Djojohadikusumo berpendapat bahwa pembangunan ekonomi Indonesia pada dasarnya adalah pembangunan ekonomi baru.

Ekonomi baru yang dimaksud oleh Soemitro adalah sebuah sistem ekonomi yang bertumpu pada masyarakat bumiputra kelas menengah.

Masyarakat kelas menengah diharapkan mampu menjadi pengusaha bumiputra yang dapat berperan dalam pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca juga: Pasca Indonesia Merdeka: Pembentukan Departemen dan Pemerintahan Daerah

Pada tahun 1950, Soemitro Djojohadikusumo menerapkan program ekonomi Benteng untuk merealisasikan pemikiran ekonomi nasionalnya.

Penerapan program ekonomi Benteng bertujuan untuk memberikan bantuan sebesar-besarnya dalam bentuk materi maupun pelatian kepada pengusaha-pengusaha bumiputra. Program ekonomi Benteng ini berlangsung pada tahun 1950 hingga 1957.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com