Sebelum proses pengolaha limbah, terlebih dahuli dilakukan pemilahan bahan limbah.
Dikutip dari buku Cara Asik Membuat Pupuk Organik Padat (2020) karya Juan Pratama, pemilahan dilakukan antara limbah organik dengan limbah anorganik.
Baca juga: Limbah Organik, Limbah yang Berasal dari Makhluk Hidup
Pemilahan bahan limbah dilakukan untuk menentukan kelancaran dalam membuat produk yang diinginkan, baik itu kerajinan atau kompos.
Pemilahan dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan yang telah dirancang.
Limbah yang sudah terseleksi hasil dari pemilihan kemudian dibersihkan.
Contohnya pembersihan kulit jagung, maka kulit jagung harus dipisahkan dari tongkol dan rambutnya.
Dalam buku Produksi Bersih (2009) karya Nastiti Siswi Indrasti dan Anas Miftah Fauziedia, proses pengeringan menghasilkan limbah padat yang berupa sisa potongan veneer.
Bahan limbah organik basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari langsung. Ini agar kadar air dapat hilang dan bahan limbah dapat diolah dengan sempurna.
Baca juga: Jenis Limbah dan Pengolahan Air Limbah
Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah organik basah adalah dengan cara dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap.
Untuk bahan limbah organik kering dapat diwarnai dengan cara divernis atau dipolitur atau cat minyak.
Setelah diberi warna, bahan limbah organik harus dikeringkan kembali dibawah sinar matahari langsung.
Ini dilakukan agar warna pada bahan baku bisa cepat kering sempurna serta tidak mudah luntur.
Proses selanjutnya adalah finishing untuk menjadi hasil hasil karya yang bagus dan indah.
Proses finishing juga berbagai macam caranya, seperti diseterika untuk limbah kulit agar tidak kusut, digerinda, atau diamplas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.