KOMPAS.com - Dikutip dari Encyclopaedia Britannica, polarisasi merupakan sifat radiasi elektromagnetik tertentu yang arah dan besarnya medan listrik yang bergetar saling terkait dengan cara tertentu.
Cahaya merupakan gelombang transversal. Hal ini dibuktikan berdasarkan percobaan yang menunjukkan adanya polarisasi.
Cahaya dapat terpolarisasi oleh pemantulan atau dengan melewatkannya melalui filter yang memancarkan getaran pada satu bidang tetapi tidak pada bidang lainnya. Untuk lebih jelasnya mari simak pembahasan di bawah.
Misalnya cahaya datang ke cermin dengan suatu sudut sehingga sinar yang terpantul merupakan cahaya yang terpolarisasi. Cahaya yang datang dari cermin I merupakan cahaya terpolarisasi dan akan dipantulkan ke cermin II.
Polarisasi akibat pemantulan dan pembiasan terjadi akibat adanya pantulan cahaya dan pembiasan cahaya yang saling tegak lurus. Cahaya yang dipantulkan adalah cahaya yang terpolarisasi sempurna. Cahaya yang dibiaskan merupakan cahaya terpolarisasi sebagian.
Baca juga: Sandiaga Soroti Polarisasi soal RUU Ketahanan Keluarga
Polarisasi akibat pembiasan ganda terjadi ketika cahaya yang melewati suatu bahan memiliki indeks bias ganda. Misalnya terdapat suatu cahaya yang jatuh tegak lurus permukaan.
Cahaya yang keluar akan terurai menjadi berkas cahaya yang tetap lurus (cahaya tidak terpolarisasi) yang memenuhi hukum Snellius dan cahaya yang dibelokkan (cahaya terpolarisasi) yang tidak memenuhi hukum Snellius.
Ilustrasinya dapat kita amati pada polaroid. Sinar yang telah melewati polaroid hanya memilki satu bidang getar saja, maka sinar yang melewati polaroid merupakan sinar yang terpolarisasi.
Penerapannya dapat kita amati pada fenomena terhamburnya cahaya matahari oleh partikel debu di atmosfer yang terpolarisasi.
Baca juga: Surya Paloh: Tantangan Makin Besar, Polarisasi Makin Kuat
Langit terlihat berwarna biru pada hari yang cerah sebagai akibat dari warna cahaya biru yang dihamburkan paling efektif daripada cahaya warna yang lain.
Ilustrasi
Misalnya suatu cahaya tidak berpolarisasi melewati polarisator, maka cahaya yang diteruskan akan terpolarisasi, yang seterusnya akan melewati zat optik aktif. Sehingga arah polarisasinya dapat berputar.
Perubahan arah polarisasi dengan suatu besar sudut tergantung pada konsentrasi larutan, panjang larutan, dan sudut putar larutan.
Baca juga: Wasekjen Gerindra Harap Pertemuan Prabowo, Jokowi, dan Megawati Turunkan Polarisasi di Masyarakat
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.