Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rapat Raksasa di Ikada, Sebulan Setelah Indonesia Merdeka

Kompas.com - 16/08/2020, 12:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Setelah Sukarno dan Mohammad Hatta menyampaikan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus 1945, kehidupan berjalan seperti biasa saja.

Dalam buku Kisah-Kisah Jakarta Setelah Proklamasi (1977) karya H Rosihan Anwar, dalam pekan-pekan pertama September 1945 tak terjadi perubahan yang ekstrim.

Seolah-olah tidak ada peristiwa proklamasi kemerdekaan bangsa dan negara. Saat itu terdapat dua macam pemerintahan, yaitu Pemerintahan Balatentara Dai Nippon dan Pemerintah Republik Indonesia.

Saat itu Pemerintah Balatentara Dai Nippon sudah kehilangan semangat. Bersamaan dengan itu, Pemerintah Republik Indonesia belum berhasil mengokohkan kekuasaannya di semua bidang.

Baca juga: Arti dan Makna Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Pada tanggal 6 September keluar Pengumuman Badan Penerangan perihal sebutan P.Y.M yang ditandatangani Sukarno. Saat itu, dirinya sudah tiga minggu menjadi Presiden.

Pengumuman tersebut berisi sebagai berikut:

Kecuali dalam urusan yang resmi-resmi benar mengenai Negara Republik Indonesia, maka saya minta di dalam sebutan sehari-hari disebut BUNG KARNO saja, jangan Paduka Yang Mulia.

Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad HattaDok. Kompas Presiden Soekarno dan Wakil Presiden Mohammad Hatta
Sukarno dinilai ragu

Kehidupan masyarakat setelah Proklamasi juga tidak ada yangistimewa. Bioskop masih terus buka, bahkan masih menangyangkan film-film buatan Jepang atau yang berbau tentara Jepang.

Pertunjukan tinju juga masih terus diadakan. Pada 9 September, petinju-petinju besar yang bermain. Selain itu kegiatan loterai saat itu juga masih berjalan.

Baca juga: Detik-detik Proklamasi Berkumandang

Bahkan uang dalam loterai tersebut masih dinyatakan dalam f atau florin, Gulden Hindia Belanda. Masyarakat pada waktu itu juga masih menggunakan penanggalan tahun Jepang. Karena tertulis 2605 dan bukan 1945 dalam kalender Indonesia.

Selain kehidupan berjalan biasa saja, suasana dalam masyarakat melempem. Hal ini karena kurang tegasnya pimpinan yang diberikan oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pemuda merasa Sukarno-Hatta masih ragu dala memimpin.

Sukarno dan Hatta masih memperhitungkan sikap pembesar-pembesar Jepang yang sudah kalah perang. Sukarno memilih untuk menunggu kedatangan Sekutu, sehingga tidak ada pergerakan dari dirinya.

Karena merasa resah, para pemuda mulai melancarkan berbagai kegiatan untuk mengubah keadaan. Munculah beberapa kelompok dan pusat gerakan pemuda yang kemudian melahirkan Angkatan Pemuda Indoensia (API).

Selain melancarkan aksi coret-coret menuliskan semboyan perjuangan di tembok, kereta api, trem, seperti "Merdeka atau Mati", "Sekali merdeka tetap merdeka", para pemuda merebut senjara dan kendaraan dari Jepang.

Baca juga: Era Pemerintahan di Indonesia Sejak Kemerdekaan

Rapat raksasa di Ikadahistoria.id Rapat raksasa di Ikada
Rapat raksasa Ikada

Inggris kemudian datang bersama beberapa orang Belanda. Merasa sangat geram, pemuda mencetuskan gagasan mengenai rapat raksasa di Ikada.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

6 Contoh Energi Kinetik dalam Kehidupan Sehari-hari

Skola
Jawaban dari Soal 'Makanan Mengandung Energi Berupa'

Jawaban dari Soal "Makanan Mengandung Energi Berupa"

Skola
6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

6 Keuntungan dan Kerugian Penggunaan Energi Alternatif

Skola
Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Teori Pengurangan Ketidakpastian: Asumsi dan Contohnya

Skola
Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Asumsi Teori Interaksi Simbolik dan Contohnya

Skola
El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

El Nino: Pengertian dan Penyebabnya

Skola
Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Majas Simile: Pengertian dan Contohnya

Skola
3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

3 Wujud Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

4 Struktur Pelindung Mata, Apa Saja Itu?

Skola
Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Macam-macam Gangguan Telinga dan Penyebabnya

Skola
Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Sifat-sifat Kebudayaan beserta Contohnya

Skola
5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

5 Cara Penerapan Ragam Hias pada Bahan Tekstil

Skola
Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Mengenal 4 Jenis Seni Grafis

Skola
Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Mengenal 5 Tema dalam Seni Lukis

Skola
Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Faktor Risiko, Diagnosis, dan Pencegahan Kleptomania

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com