Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jejak Ekonomi Peradaban Hindu-Buddha di Indonesia

Kompas.com - 09/07/2020, 11:49 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Sampai saat ini Bengawan Solo masih menjadi urat nadi kehidupan masyarakat. Salah satu tempat tambangan dari masa Mataram Kuna yaitu di Desa Paparahuan yang sekarang menjadi Desa Jatirejo.

Pada masa lalu, tambangan sangat mungkin sekali dijadikan tempat perdagangan. Para pedagang yang membawa barang dagangan dari satu desa ke desa lain memakin jasa tambangan.

Baca juga: Jejak Seni Arca dan Ragam Hias Peradaban Hindu-Buddha di Indonesia

Selain untuk tempat tambangan, Bengawan Solo digunakan sebagai alat transportasi desa-desa yang berada di pinggir sungai.

Melihat lebarnya sungai Bengawan Solo dan anak-anak sungai Benagwan Solo, dimungkinakan sebagai jalur-jalur perdagangan yang membawa barang-barang komoditi dari satu tempat ke tempat lain.

Sementara itu, di wilayah DAS Barumun menunjukkan bahwa keramik di bagian hulu lebih tua dengan bagian hilir lebih muda.

Hal ini menarik mengingat semestinya bagian hilir lebih awal dijangkau perdagangan inter-regional. Mengingat keramik berasal dari luar Nusantara maka seharusnya ditemukan di bagian hilir sebagai pintu masuk barang-barang komoditi impor.

Kronologis situs beserta temuannya yang lebih tua di wilayah hulu memberikan asumsi bahwa masuknya pengaruh luar bukan masik dari daerah -pantai melalui sungai, melainkan melalui jalur darat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com