Kemudian Dr. Eugene Dubois yang datang ke Pulau Jawa menemukan fosil di daerah Trinil, dekat Ngawi (Jawa Timur). Fosil pertama yang ditemukan tersebut diberi nama Pithecanthropus erectus yang berarti manusia kera yang berjalan tegak, dikenal juga dengan Manusia Jawa.
Kemudian penelityi Dufjes dan Von Koenigswald berhasil menemukan fosil Pithecanthropus erectus di Perning, Kabupaten Mojokerto (Jawa Timur).
Hasil temuan tersebut kemudian diberi nama Pithecanthropus mojokertensis atau Pithecanthropus robustus. Para peneliti menganggap ini fosil manusia purba paling tua usianya di Indonesia.
Penemuan fosil manusia purba lain yang agak tua usianya di Indonesia adalah Meganthropus palaeojavanicus (manusia besar tua dari Jawa).
Setelah diteliti, jenis fosil Meganthropus ternyata memiliki tulang rahang bawah yang tegap dan bergeraham besar.
Bila dibandingkan dengan ukuran dan bentuknya, fosil Meganthropus ternyata lebih besar dan berpawakan lebih tegap dibandingkan Pithecanthropus erectus.
Baca juga: Pithecanthropus Erectus, Fosil Manusia Purba Pertama yang Ditemukan di Indonesia
Terdapat dua jenis fosil Homo yang ditemukan di Indonesia, yaitu:
Berdasarkan penelitian, fosil manusia purba ini ditempatkan pada tingkatan yang lebih tinggi daripada Pithecanthropus erectus.
Homo soloensis artinya manusia dari Solo. Homo soloensis diperkirakan telah hidup antara tahun 35000-15000 Sebelum Masehi.
Fosil ini ditemukan di daerah Wajak, Tulungagung (Jawa Timur). Menurut perkiraan para ahli, Homo wajakensis merupakan bentuk perubahan langsung dari Homo soloensis. Jenis manusia purba ini menurunkan penduduk asli Pulau Papua dan sekitarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.