KOMPAS.com - Kehidupan ada di bumi karena panas. Sinar matahari membuat bumi cukup hangat untuk ditinggali makhluk hidup.
Panas dari matahari ke bumi adalah fenomena perpindahan kalor atau perpindahan panas.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah atau lebih dingin.
Ada tiga cara kalor berpindah yakni lewat konduksi, konveksi, dan radiasi.
Konduksi adalah perpindahan panas melalui bahan tanpa disertai perpindahan partikel-partikel bahan tersebut.
Proses konduksi memindahkan panas dari satu benda ke benda lain.
Contoh perpindahan panas secara konduksi dalam kehidupan sehari-hari yakni ketika menyterika baju.
Panas berpindah dari setrika ke pakaian. Panas berpindah karena adanya baja yang menghantarkan panas.
Bahan atau benda yang mampu menghantarkan panas dengan baik disebut dengan konduktor.
Sedangkan benda yang buruk dalam menghantarkan panas disebut isolator.
Baca juga: Kalor: Pengertian, Pengaruh, dan Rumusnya
Aluminium adalah konduktor yang biasa digunakan dalam peralatan masak.
Dari aluminium, panas akan berpindah lagi ke air yang ada di dalam panci.
Untuk pegangannya, ada peralatan masak yang pegangannya menggunakan kayu atau plastik.
Kayu atau plastik adalah isolator. Sehingga bagian pegangannya tidak akan ikut panas.
Baca juga: Pengertian Kalor dan Perubahannya