Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sayyidah Ruqayyah, Putri Nabi Muhammad SAW yang Wafat di Bulan Ramadhan

Kompas.com - 16/05/2020, 13:46 WIB
Serafica Gischa

Penulis

KOMPAS.com - Banyak peristiwa yang terjadi di bulan Ramdhan. Bahkan beberapa kisah dan sejarah penting terjadi pada bulan yang suci ini.

Selain adanya Perang Badar yang terjadi pada 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah. Pada waktu itu juga merupakan peristiwa wafatnya Sayyidah Ruqayyah atau Ruqayyah binti Muhammad.

Dilansir dari buku 39 Tokoh Wanita Pengukir Sejarah Islam (2015) karya Bassam Muhammad Hamami, Ruqayyah binti Muhammad merupakan putri Nabi Muhammad SAW dan Khadijah binti Khuwailid.

Ruqayyah lahir di Mekah pada tahun 20 sebelum Hijriah atau tahun 603. Ruqayyah menikah dengan sepupunya Utbah bin Abu Lahab.

Ketika diutusnya kenabian Muhammad, Ruqayyah masuk Islam, sedangkan suaminya tetap pada agamanya. Kedua mertua Ruqayyah terus memfitnah dan mencelakakan Rasulullah SAW.

Hingga kemudian Abu Lahab memerintahkan anaknya untuk menceraikan Ruqayyah yang belum pernah disentuh oleh Uthab. Akhirnya mereka pun berpisah.

Baca juga: Sejarah Perang Badar

Jodoh untuk Ruqayyah

Selepas dari Utbah, Allah telah memilihkan jodoh yang begitu mulia bagi Ruqayyah, yaitu Usman bin Affan.

Pemuda Quraisy yang bermartabat dan berasal dari keluarga yang terhormat. Usman bin Affan ternyata sudah menaruh hati pada Ruqayyah sejak lama.

Mendengar kabar perceraian Ruqayyah, Usman kemudian langsung mendatangi Rasulullah SAW untuk meminang Ruqayyah.

Usai menikah, penyiksaan terhadap kaum muslim semakin bertambah buruk. Rasulullah SAW meminta Ruqayyah dan suaminya untuk hijrah ke negeri Habasyah.

Baca juga: Niat dan Tata Cara Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadhan

Ditinggal sang ibu

Tak lama kemudian, terdengar kabar bahwa kondisi Mekah sudah aman. Ruqayyah dan Usman segera kembali ke Mekah.

Namun ternyata kondisi yang dilihat tidak sesuai dengan yang didengar. Mereka bisa masuk ke Mekah hanya pada malam hari.

Sesampainya di rumah, Ruqayyah melepas kerinduan bersama keluarganya, namun tidak terlihat sang ibu.

Ruqayyah menangis tak henti-henti ketika mendengar sang ibu wafat. Rasulullah SAW berhasil menenangkan Ruqayyah kembali.

Melihat begitu kejamnya penyerangan terhadap kaum Muslim, maka Rasul kembali memerintahkan untuk hijrah ke Madinah.

Maka Ruqayyah pun menjadi wanita yang melakukan dua kali hijrah. Ruqayyah dan Usman juga membawa putra mereka, Abdullah bin Usman.

Baca juga: Tiga Negara Dengan Waktu Puasa Terlama

Meninggalnya Ruqayyah

Sesampainya di Madinah, kehidupan damai dan aman itu tak berlangsung lama. Hal ini karena Ruqayyah harus mengalami kesedihan untuk kedua kalinya.

Putra kesayangannya, Abdullah meninggal dunia akibat demam tinggi. Rasa duka tersebut semakin membuat badannya habis.

Kondisinya itu menyebabkan Ruqayyah jatuh sakit dan menderita demam yang cukup tinggi.

Pada saat yang sama, Rasulullah SAW memberi perintah untuk melakukan perang Badar. Orang pertama yang memenuhi seruan itu adalah Usman bin Affan.

Namun, Rasulullah SAW menunjuknya untuk menggantikan beliau di Madinah dan mendampingi sang istri Ruqayyah, agar bisa merawatnya selama sakit.

Usman dengan setia berada di samping sang istri. Di mana semakin hari semakin parah dan mulai dibayang-bayangi oleh kematian.

Baca juga: Apa Itu Puasa Ramadhan

Usman memandangi wajah istrinya yang layu dan pucat. Napas Ruqayyah terdengar susah dan samar. Dirinya telah menapaki jalan yang sama dengan jalan yang dilewati sang ibu.

Tepat ketika Perang Badar dimenangkan oleh umat muslim, seketika itu juga nyawa Ruqayyah telah sampai waktunya untuk mengucapkan salam perpisahan pada dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com