Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gas Alam: Proses Terbentuk dan Dampaknya

Kompas.com - Diperbarui 07/01/2022, 18:48 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KOMPAS.com - Gas menjadi salah satu kebutuhan primer untuk sehari-hari. Di era modern, gas menjadi bahan bakar utama memasak. 

Tahukah kamu dari mana asal gas? Berdasarkan Encyclopaedia Britannica, gas atau gas alam adalah gabungan dari beberap gas yang terbentuk secara perlahan di bawah permukaan bumi. 

Gas yang membentuk gas alam yaitu metana, etena, propan, dan butan. Gas alam biasanya terbentuk bersama minyak bumi yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang mati jutaan tahun lalu. 

Bangkai atau fosilnya terendap di bawah tanah dan membentuk lapisan-lapisan. Tekanan dan panas di bawah tanah mengubah bangkai itu menjadi gas dan minyak.

Selain terbentuk dari bangkai atau fosil, gas juga bisa terbentuk dari pengolahan batu bara. Rusia menjadi wilayah dengan cadangan gas terbesar di dunia, selain Amerika Serikat. 

Baca juga: Gas Mulia: Unsur dan Sifat-sifatnya

Keduanya adalah penghasil 40 persen dari total produksi gas di dunia. Untuk mengambil gas diperlukan pengeboran yang akhirnya membentuk sumur ke dalam cadangan gas tersebut. Kemudian dibangun pipa untuk menaikkan gas sebelum diproses. 

Panjang pipa untuk mengalirkan gas bisa mencapai ratusan kilometer. Gas alam juga bisa dibekukan menjadi cairan, lalu didistribusikan ke berbagai negara.

Dampak gas alam

Seperti minyak bumi dan batu bara, gas termasuk dalam energi tidak terbarukan. Dilansir dari situs Union of Concerned Scientists, meski tidak sekotor minyak bumi dan batu bara, gas alam juga berdampak pada lingkungan.

Pengeboran dan ekstraksi gas alam lewat sumur dan perpipaan, selalu terjadi kebocoran metana.

Dalam pemanasan global, metana 34 kali lebih kuat dari karbon dioksida dalam menahan panas di bumi. Ini berdasarkan skala waktu 100 tahun.

Sebagai alternatifnya, kini banyak negara termasuk Indonesia, mengembangkan biogas.

Biogas adalah gas yang dihasilkan dari fermentasi bahan-bahan organik seperti kotoran hewan, sampah organik.

Baca juga: Manfaat Golongan Gas Mulia dalam Kehidupan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com