Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Akulturasi dan Perkembangan Budaya Islam

Kompas.com - Diperbarui 08/02/2022, 18:27 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

KOMPAS.com - Akulturasi dan perkembangan budaya Islam di Indonesia dapat terlihat dari adanya seni bangunan dan budaya non fisik yang merupakan perpaduan antara budaya Islam dengan budaya lain.

Pengertian Akulturasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), akulturasi adalah percampuran dua kebudayaan atau lebih yang saling bertemu dan saling memengaruhi.

Menurut Merriam Webster Dictionary, akulturasi adalah penggabungan budaya sebagai hasil dari kontak yang berkepanjangan. Sedangkan menurut Dictionary, akulturasi adalah proses mengadopsi ciri-ciri budaya atau pola sosial kelompok lain.

Mengutip UK Essays, Suinn dan Khoo mendefinisikan akulturasi adalah proses yang dapat terjadi ketika dua atau lebih budaya berinteraksi.

Baca juga: Perkembangan Islam di Indonesia

Akulturasi dan perkembangan budaya Islam

Mengutip Sumber Belajar Kemdikbud RI, berkembangnya kebudayaan Islam di nusantara menambah khasanah budaya nasional, memberikan dan menentukan corak pada kebudayaan bangsa Indonesia.

Perkembangan budaya Islam tidak menggantikan atau memusnahkan kebudayaan yang sudah ada di Indonesia. Karena kebudayaan yang berkembang di nusantara sudah begitu kuat di lingkungan masyarakat. Sehingga terjadi akuturasi antara kebudayaan Islam dengan kebudayaan yang sudah ada.

Hasil proses akulturasi antara kebudayaan masa pra-Islam dengan masa Islam masuk berbentuk fisik kebendaan (seni bangunan, seni ukir atau pahat dan karya sastra) serta pola hidup dan kebudayaan non fisik.

Bentuk lain akulturasi kebudayaan pra-Islam dan kebudayaan Islam adalah upacara kelahiran, perkawinan, kematian, selamatan pada waktu tertentu berbentuk kenduri pada masyarakat Jawa.

Misal selamatan (kenduri) 10 Muharam untuk memeringati Hasan-Husen (putra Ali bin Abu Thalib), Maulid Nabi (untuk memeringati kelahiran Nabi Muhammad), dan Ruwahan (Nyadran) untuk menghormati para leluhur atau sanak keluarga yang sudah meninggal.

Baca juga: Pengaruh Islam di Indonesia

Contoh akulturasi budaya Islam dan Indonesia

Berikut ini contoh bentuk akulturasi budaya Islam dengan budaya Indonesia:

Seni bangunan

Seni dan arsitektur bangunan Islam di Indonesia sangat unik, menarik dan akulturatif. Seni bangunan yang menonjol di zaman perkembangan Islam di Indonesia adalah masjid, menara dan makam.

Seni bangunan Islam yang menonjol adalah masjid yang berfungsi utama sebagai tempat beribadah. Selain itu juga sebagai pusat kebudayaan bagi orang-orang Muslim.

Ciri-ciri masjid kuno di Indonesia adalah:

  1. Beratap tumpang atau bersusun, semakin ke atas semakin kecil, tingkat paling atas berbentuk limas, dan jumlah tumpang biasanya ganjil.
  2. Tidak ada menara yang berfungsi sebagai tempat mengumandangkan adzan. Waktu salat ditandai dengan memukul beduk atau kentongan.
  3. Umumnya didirikan di ibukota atau dekat istana kerajaan, di atas bukit atau dekat makam.

Contoh bangunan masjid kuno adalah Masjid Menara Kudus dan Masjid Banten.

Makam-makam zaman Islam biasanya berlokasi dekat dengan masjid agung, bekas kota pusat kesultanan. Contoh makam sultan-sultan Demak di samping Masjid Agung Demak, makam raja-raja Mataram Islam Kota Gede DI Yogyakarta.

Baca juga: Teori Masuknya Islam di Nusantara

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com