Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teks Anekdot: Pengertian, Struktur, Ciri-ciri, dan Kaidahnya

Kompas.com - Diperbarui 13/04/2022, 17:21 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Teks anekdot merupakan cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan memiliki maksud untuk mengkritik.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), anekdot adalah cerita singkat yang menarik. Karena lucu dan mengesankan, biasanya mengenai orang penting atau terkenal dan berdasarkan kejadian yang sebenarnya.

Dalam buku Teks dalam Kajian Struktur dan Kebahasaan (2018) karya Taufiqur Rahman, teks anekdot adalah cerita singkat yang di dalamnya mengandung unsur lucu dan mempunyai maksud untuk melakukan kritik.

Salah satu tujuan dari dibuatnya teks anekdot adalah untuk menghibur pembacanya.

Teks anekdot biasanya bertopik tentang layanan publik, politik, lingkungan, dan sosial. Tidak hanya berbentuk cerita, teks anekdot juga dapat berbentuk dialog singkat antara dua tokoh.

Teks anekdot selain memberikan kesan humor, juga dapat membuat amanat atau pesan moral ataupun kebenaran secara umum.

Baca juga: Novel: Pengertian, Unsur, dan Ciri-cirinya 

Struktur teks anekdot

Aspek yang harus ada dalam struktur teks anekdot yaitu orientasi, krisis dan reaksi.

Berikut struktur teks anekdot:

  • Abstrak

Abstrak menggambarkan isi teks secara umum agar pembaca bisa memberikan ilustrasi isi cerita.

  • Orientasi

Orientasi merupakan awal kejadian pada cerita atau juga bagian yang menjelaskan latar belakang mengapa peristiwa utama dalam cerita dapat terjadi.

  • Krisis

Krisis merupakan bagian yang menjelaskan mengenai pokok masalah utama dalam cerita.

  • Reaksi

Reaksi adalah bagian yang akan melengkapi berupa penyelesaian masalah.

  • Koda

Koda adalah bagian penutup cerita dalam teks anekdot.

Baca juga: Struktur Sosial: Pengertian, Klasifikasi, Ciri-ciri, dan Fungsinya

Ciri-ciri teks anekdot

Berikut ciri-ciri dalam teks anekdot:

  • Bisa menghibur atau mengundang tawa pembaca atau pendengar.
  • Untuk menyampaikan kritik halus yang tidak menyinggung pembaca atau pendengar atau yang diceritakan.
  • Sebagai media penyampai padangan, aspirasi yang bernilai positif dan berbau humor ke publik.
  • Untuk menginspirasi pembaca atau pendengar agar dalam menyampaikan protes atau rasa tidak setuju terhadap memilih opsi atau cara santun.
  • Menampilkan tokoh-tokoh yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.
  • Memiliki sifat humoris, lucu, menggelitik, dan berbau lelucon tapi menyindir.

Kaedah kebahasaan teks anekdot

Berikut kaidah teks anekdot:

  1. Menggunakan kata kerja lampau.
  2. Menggunakan kata keterangan (adverb) bentuk lampau.
  3. Menggunakan gaya bahasa metafora atau kiasan.
  4. Menggunakan kata penghubung dan tanda baca yang sesuai kaidah.
  5. Bersifat naratif atau diceritakan secara runtut.
  6. Menggunakan kata sifat, kata benda, dan kata majemuk.
  7. Terkadang dilengkapi dengan pertanyaan retorik.
  8. Umumnya menggunakan bahasa informal atau bahasa sehari-hari.
  9. Dapat memadukan antara fakta dan kejadian atau sekadar menceritakan kejadian unik.

Baca juga: Ini Beberapa Anekdot Tokoh-tokoh KTT G20 di Jerman

Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Ciri bahasa teks anekdot menggunakan kata yang menduduki fungsi keterangan waktu yang menunjukkan cerita masa lalu atau lampau.

Menggunakan kata seru untuk menunjukkan ekspresi, seperti terkejut, kagum menentukan kata-kata tertentu.

Menggunakan ungkapan bahasa (kata, frasa, kalimat) yang maknanya dianggap lucu dan menyebabkan orang tersenyum atau tertawa. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com