Dalam satu negara terjadi perbedaan pola penyakit, misalnya antara daerah pantai dan pegunungan.
Lingkungan biologis adalah semua makhluk hidup yang berada di sekitar manusia yaitu flora dan fauna, termasuk manusia.
Misalnya, wilayah dengan flora yang berbeda akan memiliki pola penyakit yang berbeda.
Faktor lingkungan biologis, selain bakteri dan virus patogen, ulah manusia juga memiliki peran yang penting. Bahkan dapat dikatakan penyakit timbul karena ulah manusia.
Patogenitas adalah kemampuan mikroorganisme untuk menimbulkan penyakit pada pejamu.
Dalam lingkungan sosial ekonomi terdapat beberapa kriteria, yaitu:
Pekerjaan yang berhubungan dengan zat kimia akan mudah terkena penyakit akibat pemaparan terhadap za-zat kimia yang ada.
Urbanisasi menimbulkan berbagai masalah sosial seperti kepadatan penduduk dan timbulnya daerah kumuh.
Lingkungan dengan kebersihan yang minim menunjang terjadinya berbagai macam penyakit infeksi.
Baca juga: Tes PCR untuk Virus Corona, Benarkah Lebih Efektif Deteksi Covid-19?
Peningkatan ekonomi akan mengubah pola konsumsi masyarakat ke makanan cepat saji atau kolesterol.
Keadaan ini memudahkan timbulnya penyakit seperti hipertensi, penyakit jantung, dan lainnya.
Sebaliknya dengan tingkat ekonomi yang rendah akan timbul masalah tempat tinggal yang tidak sehat, kurang gizi dan lainnya.
Terjadinya bencana alam mengubah sistem ekologi yang tidak dapat diramalkan sebelumnya. Misalnya gempa bumi, banjir, dan lain sebagainya.
Mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh manusia tidak segera menimbulkan gejala. Melainkan membutuhkan tenggang waktu tertentu yang berbeda setiap mikroorganisme.
Interval waktu antara pejamu (orang) yang trinfeksi dengan agen penyebab penyakit hingga adanya gejala disebut masa tunas.
Pada penyakit infeksi, masa tunas dianggap sebagai waktu yang dibutuhkan mikroorganisme untuk berkembang biak hingga mencapai jumlah tertentu.
Setelah berkembang biak, maka akan melewati ambang yang dibutuhkan untuk menimbulkan gejala klinik.
Setiap mikroorganisme memiliki masa tunas berbeda tergantung pada hal-hal berikut:
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.