Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Clara Zetkin, Perempuan Di Balik Hari Perempuan Internasional

Kompas.com - 08/03/2020, 16:00 WIB
Serafica Gischa

Penulis

Sumber Britannica

KOMPAS.com - Clara Zetkin menjadi sosok besar di seluruh dunia. Dia lah yang memberi dasar gagasan sebuah momen yang diperingati di seluruh dunia sebagai International Women's Day (Hari Perempuan Internasional).

Peringatan Hari Perempuan Internasional jatuh setiap 8 Maret.

Tema yang diusung Hari Perempuan Internasional 2020 adalah I am Generation Equality: Realizing Women's Rights atau Saya Generasi Setara: Menyadari Hak Perempuan.

Berikut fakta mengenai Clara Zetkin yang disebut Ibu Besar Revolusi oleh Presiden Sukarno.

Kelahiran Clara Zetkin

Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, Clara Zetkin lahir pada 5 Juli 1857 di Sanken, Jerman Timur. Zetkin memiliki nama asli Clara Eissner.

Ayah Zetkin, Gottfried Eissner adalah kepala sekolah yang disegani sekaligus taat agama sebagai protestan.

Ibunya, Josephine Vitale Eissner juga merupakan keturunan orang terpandang dan terdidik.

Baca juga: Selamat Hari Perempuan Internasional 2020!

Setelah kematian ayahnya, keluarga Zetkin bangkrut. Di tengah-tengah kondisi terpuruk, ibunya terus mendorong Zetkin untuk maju dan menyelesaikan pendidikan tinggi.

Semasa sekolah, Zetkin selalu dihadapkan pada buruh-buruh yang bekerja di bawah cerobong asap yang besar dan merasa tertekan, terlebih masalah kesehatan. Hal tersebut membekas diingatan Zetkin.

Setelah menyelesaikan sekolah menengah pertama, Zetkin dididik di sekolah guru di Kota Leipzig, kota asal ibunya.

Di kota tersebut, Zetkin bertemu dengan Ossip Zetkin salah satu aktivis Marxis dari Rusia.

Awal mengenal gerakan perempuan

Hubungannya dengan kaum revolusioner Rusia membuat Zetkin semakin dekat dengan Ossip dan akhirnya menikah.

Zetkin mengenal gerakan perempuan dan buruh dari diskusi-diskusi selama di pengasingan di Swiss dan Paris.

Selama itu Zetkin terus menulis dan mendistribusikan literatur ilegal mengenai perempuan dan buruh, serta bertemu banyak sosialis internasional terkemuka.

Setelah berpartisipasi dalam kongres pendiri Sosialis Internasional Kedua (1889), dirinya kembali ke Jerman bersama anak-anakknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com