Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Masa Kekhalifahan Usman bin Affan

Kompas.com - 03/03/2020, 19:30 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

KOMPAS.com - Khalifah Usman memerintah selama 13 tahun yakni dari 644-655 M atau 23-35 H.

Dikutip dari Khulafaur Rasyidin (2019), Usman merupakan sahabat karib Abu Bakar. Lewat Abu Bakar, ia bertemu Muhammad dan masuk Islam.

Usman bin Affan punya julukan Zunnuarain Walhijratain. Artinya memiliki dua cahaya dan dua kali hijrah.

Ia menikahi dua putri Nabi, Rukayah dan Umi Kulsum. Usman juga dua kali hijrah yakni ke Hasby dan Madinah.

Ia disegani karena berasal dari keturunan bangsa saudagar yang kaya raya.

Baca juga: Nama dan Gelar Khulafaur Rasyidin

Naiknya Usman menjadi khalifah

Usman menggantikan Umar bin Khattab menjadi khalifah yang ketiga.

Sebelum Umar wafat, Umar telah mengangkat enam orang yang bertugas menentukan khalifah selanjutnya.

Mereka adalah Usman bin Affan, Ali bin Abi Talib, Talhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, dan Sa'ad bin Abi Waqas.

Keenamnya bermusyawarah untuk menentukan pengganti. Usman bin Affan dipilih karena paling senior.

Ia pun dibaiat sebagai khalifah di Masjid Nabawi pada 23 H atau 644 M di usia 70 tahun.

Baca juga: Masa Kekhalifahan Abu Bakar As Siddiq

Masa pemerintahan Usman bin Affan

Di masa pemerintahan Usman, ekspansi terus dilakukan. Atas usul Muawiyah, Usman juga membentuk armada angkatan laut.

Wilayah yang dikuasai yakni

  • Afrika: Barqah, Tripoli Barat, bagian selatan negeri Nubah
  • Asia: Armenia, Tabaristan, Amu Daria, negeri-negeri Balkha, Harah, Kabul, dan Haznah di Turkistan
  • Eropa: Cyprus

Ia membagi kekuasaan Islam menjadi 10 provinsi dengan masing-masing amir atau gubernur.

Di bawah Usman, umat Islam mengalami era paling makmur dan sejahtera.

Konon, rakyatnya mampu naik haji berkali-kali. Bahkan budak dijual berdasarkan berat timbangannya.

Ia membangun polisi keamanan dan pengadilan. Sebelumnya, pengadilan digelar di masjid.

Di masa Usman, khitbah Idul Fitri dan Idul Adha didahulukan sebelum shalat. Begitu juga azan pertama pada shalat Jumat.

Ia memerintahkan tanah yang kosong untuk digarap sebagai sawah.

Baca juga: Masa Kekhalifahan Umar bin Khattab

Ia berjasa membangun bendungan untuk mencegah banjir dan mengairi sawah. Banyak juga jalan dan jembatan yang dibangun.

Usman juga dikenang sebagai khalifah pertama yang memperbaiki dan memperluas Masjidil Haram di Mekkah dan Masjid Nabawi di Madinah.

Ini seiring banyaknya umat Islam yang melaksanakan ibadah haji sebagai rukun Islam kelima.

Prestasi Usman yang paling gemilang yakni membukukan Al-Quran. Pembukuan dilakukan karena Islam semakin luas.

Ada perbedaan bacaan dan dialek dalam melafalkan Qur'an.

Orang yang pertama memperhatikan ini adalah Huzaifah bin Yaman. Huzaifah menyampaikannya kepada Usman.

Menanggapi ini, Usman membentuk panitia pembukuan Al-Quran. Al-Quran kemudian digandakan dan dikirim ke Mekkah, Suriah, Basrah, Kufah, dan Madinah.

Baca juga: Petunjuk tentang Alien yang Tersembunyi dalam Surat-surat Al Quran

Akhir pemerintahan Usman bin Affan

Pemerintahan Usman berlangsung selama dua periode, masing-masing enam tahun. Kejayaannya di periode pertama membuatnya dipilih lagi memimpin di periode kedua.

Namun di periode kedua, terjadi perpecahan dan pemberontakan.

Usman diprotes karena jabatan-jabatan strategis di pemerintahan diberikan kepada keluarganya dari Bani Umayyah.

Ini menyebabkan Usman lemah di pemerintahan. Ia tak dapat berbuat banyak terhadap keluarganya.

Pada tahun 35 H atau 655 M, sekitar 1.500 orang datang ke Madinah untuk memprotes kebijakan Usman ini.

Karena tak ditanggapi, protes berubah menjadi pemberontakan. Sebagian juga dihasut oleh Abdullah bin Saba', seorang Yahudi yang disebut pura-pura masuk Islam dan kerap menyebar fitnah.

Akibatnya, rumah Usman dikepung dan ia didesak mundur sebagai khalifah. Seorang pemberontak bernama Al-Gafiqi berhasil masuk lewat atap dan membunuh Usman.

Usman wafat di usia 82 tahun pada 20 Mei 656 M.

Baca juga: Mengapa Aceh Dijuluki Kota Serambi Mekkah?

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com