KOMPAS.com - Umar bin Khattab adalah khalifah kedua setelah Abu Bakar.
Dikutip dari Khulafaur Rasyidin (2019), Umar memimpin dari 634-644 M atau 13-23 H.
Leluhurnya adalah pejabat duta besar dan pedagang. Ia kerap ikut orangtuanya berdagang ke luar negeri.
Ketika menginjak dewasa, Umar sering mengikuti lomba pacuan kuda. Keberaniannya membuat ia dijuluki Singa Padang Pasir.
Karena kecerdikannya berdiplomasi seperti moyangnya, ia juga mendapat julukan Abu Faiz.
Umar masuk Islam di usia 27 tahun. Sebelumnya, ia memusuhi Nabi dan para pengikutnya.
Baca juga: Nama dan Gelar Khulafaur Rasyidin
Ia bahkan tega menyiksa anggota suku Ady yang ketahuan memeluk Islam seperti Labibah dan Zinnirah.
Ia bahkan menyiksa adiknya Fatimah yang masuk Islam. Namun keteguhan Fatimah mempertahankan agamanya membuat Umar luluh.
Umar pun tergerak untuk membaca ayat Allah dan menemui Nabi. Setelah bertemu Nabi, Umar meninggalkan kebenciannya terhadap Islam dan masuk Islam.
Umar memiliki gelar Al Faruq yang artinya pembeda atau pemisah antara benar dengan salah.
Umar menjadi khalifah menjelang wafatnya Abu Bakar. Ia diberi wasiat untuk meneruskan kepemimpinan. Keputusan ini didukung sahabat Nabi yang lain.
Sebagai seorang khalifah, Umar dikenal tegas dan pemberani. Ia juga sangat peduli kepada rakyatnya.
Disebutkan bahwa Umar selalu berkeliling menemu rakyatnya. Ia rutin memastikan apakah ada di antara mereka yang kelaparan, sakit, atau kesusahan.
Baca juga: Masa Kekhalifahan Abu Bakar As Siddiq
Pada masa kekhalifahan Umar, Islam mengalami kemajuan yang sangat pesat.
Pasukannya berhasil mengalahkan dua kekuatan besar saat itu yakni Romawi di barat dan Persia di Timur.