Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ancaman Integrasi Nasional Bidang Hankam

Kompas.com - Diperbarui 13/01/2022, 08:47 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Proses untuk mewujudkan integrasi nasional Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) seringnya menghadapi berbagai ancaman.

Salah satu ancaman terhadap integrasi nasional yaitu di bidang pertahanan dan keamanan (hankam). Tahukah kamu apa itu ancaman terhadap integrasi hankam?

Ancaman integrasi hankam

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, persenjataan militer pada setiap negara terus ditingkatkan. Bahkan dipercaya ada negara yang memiliki senjata pemusnah massal berbahan kimia dan nuklir.

Adanya persenjataan militer tersebut berpotensi menjadi ancaman militer yang menggunakan kekuatan senjata yang terorganisir.

Ancaman ini dinilai mampu membahayakan kedaulatan negara, keutuhan wilayah dan keselamatan segenap bangsa.

Baca juga: Ancaman Bagi Integrasi Nasional

Kekuatan bersenjata dapat digunakan untuk melakukan berbagai ancaman hankam. Beberapa bentuk ancaman bidang hankam yaitu:

  1. Agresi atau invasi.
  2. Pelanggaran wilayah.
  3. Pemberontakan bersenjata.
  4. Aksi teror atau terorisme.
  5. Ancaman keamanan laut dan udara.

Berikut ini penjelasannya:

Agresi atau invasi

Kekuatan bersenjata dapat digunakan untuk melakukan agresi atau invasi. Suatu negara yang melakukan agresi terhadap negara lain adalah ancaman bagi kedaulatan negara, keutuhan wilayah, dan keselamatan suatu bangsa.

Terdapat beberapa bentuk agresi mulai dari yang berskala paling kecil hingga skala terbesar.

Invasi adalah bentuk agresi berskala paling besar dengan menggunakan kekuatan militer bersenjata yang dikerahkan untuk menyerang dan menduduki wilayah negara lain.

Bangsa Indonesia pernah diinvasi dua kali oleh Belanda yang ingin kembali menjajah. Yaitu Agresi Militer I (21 Juli 1947-5 Agustus 1947) dan Agresi Militer II (19 Desember 1948).

Baca juga: Ancaman Integrasi Nasional Bidang Ideologi

Pelanggaran wilayah

Bentuk ancaman militer yang sering terjadi adalah tindakan pelanggaran wilayah, baik wilayah laut, ruang udara dan daratan.

Indonesia memiliki wilayah yang sangat luas dan terbuka sehingga timbul potensi pelanggaran wilayah. Wilayah Indonesia pernah dicaplok dan diakui oleh negara lain.

Pemberontakan bersenjata

Ancaman militer pemberontakan bersenjata adalah ancaman yang timbul dan dilakukan oleh pihak-pihak tertentu di dalam negeri.

Tetapi tidak menutup kemungkinan pemberontakan bersenjata tersebut didukung oleh kekuatan asing, baik secara terbuka maupun secara tertutup.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com