Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ciri-ciri Puisi Rakyat (Pantun, Gurindam, Syair)

Kompas.com - 04/02/2020, 20:00 WIB
Arum Sutrisni Putri

Penulis

Sumber Kemdikbud

KOMPAS.com - Di Indonesia terdapat beberapa jenis puisi rakyat antara lain pantun, gurindam syair dan lain-lain.

Dikutip dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI, berikut ini ciri-ciri puisi rakyat:

Pantun

Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti petuntun. Di berbagai daerah di Indonesia pantun disebut:

  • Parikan dalam bahasa Jawa
  • Paparikan dalam bahasa Sunda
  • Umpama dalam bahasa Batak
  • Ionde dalam bahasa Toraja
  • Panton dalam bahasa Aceh dan Ambon
  • Rejong dalam bahasa Bengkulu

Ciri-ciri umum pantun:

  1. Terdiri atas empat larik atau empat baris
  2. Setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata
  3. Bersajak akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a, tidak boleh a-a-b-b atau a-b-b-a
  4. Ada sampiran dan isi

Ciri lain pantun adalah tidak terdapat nama penulis sebab penyebaran pantun dilakukan secara lisan.

Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian yaitu sampiran dan isi. Sampiran adalah dua baris pertama dan isi adalah dua baris terakhir.

Sampiran kerap terkait dengan alam, mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya, biasanya tidak ada hubungan dengan bagian kedua, hanya untuk mengantarkan rima atau sajak.

Sedangkan isi menyampaikan maksud dan merupakan tujuan dari pantun tersebut.

Berikut ini contoh pantun:

Terbang rendah burung peragam
Dari huma terbang ke hutan
Budaya daerah beraneka ragam
Mari bersama kita lestarikan

Baca juga: Pantun: Definisi, Ciri, Jenis dan Contohnya

Gurindam

Gurindam adalah bentuk puisi lama yang terdiri dari dua bait, tiap bait terdiri dari dua baris kalimat dengan rima yang sama, yang merupakan satu kesatuan yang utuh.

Gurindam dibawa oleh orang Hindu atau terpengaruh sastra Hindu. Gurindam berasal dari bahasa Tamil (India) yaitu kirindam yang berarti mula-mula amsal, perumpamaan.

Baris pertama gurindam berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian. Baris kedua berisikan jawaban atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.

Ciri-ciri gurindam adalah:

  1. Gurindam terdiri atas dua baris tiap bait
  2. Tiap baris memiliki jumlah kata sekitar 10-14 kata
  3. Tiap baris memiliki hubundan sebab akibat
  4. Tiap baris memiliki rima atau bersajak A-A, B-B, C-C dan seterusnya
  5. Isi atau maksud gurindam ada pada baris kedua
  6. Isi gurindam biasanya berupa nasihat-nasihat, filosofi hidup atau kata-kata mutiara

Berikut ini contoh gurindam adalah:

Barang siapa tiada memegang agama,
Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama.

Barang siapa mengenal yang empat,
Maka ia itulah orang yang ma'rifat.

Baca juga: Apa itu Peribahasa? Ciri-ciri, Fungsi, Jenis dan Contohnya

Syair

Syair merupakan bentuk puisi lama yang tiap baitnya terdiri atas empat larik. Akan tetapi, syair bersajak rata atau a-a-a-a.

Umumnya, syair merupakan rangkaian kisah yang panjang. Semua baris merupakan isi dan biasanya tidak selesai dalam satu bait karena digunakna untuk menceritakan sesuatu.

Ciri-ciri syair adalah:

  1. Setiap bait terdiri atas empat baris
  2. Setiap baris terdiri dari 8-14 suku kata
  3. Bersajak a-a-a-a
  4. Semua baris adalah isi
  5. Bahasanya adalah kiasan
  6. Isi syair berupa nasihat, petuah, dongeng atau cerita
  7. Setiap baris dalam syair punya makna yang berkaitan dengan baris-baris terdahulu
  8. Semua baris merupakan isi

Contoh syair sebagai berikut:

Aku ingin seperti bumi dan rembulan
yang saling berbagi menerima surya
Tapi, aku sering memonopoli perhatian,
tanpa menyisakan sedikit bagi yang membutuhkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com