Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pewaris Sifat pada Makhluk Hidup

Kompas.com - 24/01/2020, 20:00 WIB
Ari Welianto

Penulis

KOMPAS.com - Manusia memiliki sifat karakteristik yang berbeda-beda.

Perbedaan itu disebabkan oleh warisan dari orang tua yang diwariskan melalui materi genetik. Melalui genetik tersebut kamu mirip dengan orang tua.

Tahukah kamu bagaimana proses pewarisan dari orang tua bisa terjadi?

Baca juga: Rekayasa Genetika Nyamuk Ini Siap Lawan Demam Berdarah

Materi Genetik

Arti materi genetika

Pada proses pewarisan sifat dari orang tua, materi genetik memiliki peranan penting.

Dikutip situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), ayah akan mewariskan materi genetiknya melalui sel sperma, sedangkan ibu melalui sel telur atau ovum.

Pada materi keduanya akan bergabung dalam proses fertilisasi atau pembuahan. Adanya penggabungan tersebut maka kamu muncul karakteristik yang mirip karakteristik ayah atau ibu.

Tahukah kamu apa itu materi genetik?

Molekul yang berperan sebagai materi genetik adalah asam nukleat, yaitu Deoxyribonucleic Acid (DNA) dan Ribonucleic Acid (RNA).

Pada DNA terdapat untuk instruksi yang memengaruhi sifat atau yang menentukan karakteristik setiap makhluk hidup.

DNA itu letaknya di dalam sel. DNA merupakan untaian yang sangat panjang dan tersusun di dalam inti sel yang kecil.

Baca juga: Mengapa Satwa Langka Rentan Punah? Genetika Jelaskan

Untaian DNA melilit pada protein pada protein yang disebut protein histon dan membentuk kromosom.

Dalam pewarisan sifat dikenal istilah dominan dan sifat resesif. Istilah dominan adalah karakter yang mampu menutupu karakter yanglain, sedangkan resesif adalah karakter yang ditutupi.

Variasi atau bentuk alternatif dari gen-gen alel. Jika kamu melihat mata, bentuk rambut, warna kulit, dan jenis telinga disebut fenotip.

Fenotip merupakan perwujudan “ekspresi” dari gen. Susunan informasi genetik (gen) dari suatu individu yang mengkode karakter-karakter fisik disebut genotip.

Susunan kromosom pada sel penyusun tubuh berbeda dengan susunan kromosom yang ada pada sel kelamin.

Kromosom pada sel tubuh susunannya berpasangan dan itu disebut diploid. Jika susunan kromosom pada sel kelamin tidak berpasangan dan disebut haploid.

Jumlah kromosom sel tubuh sebanyak 23 pasang. Karena dalam keadaan diploid, jumlah total kromosomnya 23 x 2 = 46 buah kromosom.

Baca juga: Pakar Genetika Medik Luruskan soal Kelamin Ganda Bocah 3 Tahun di Cianjur

Kromosom nomor 1 sampai nomor 22 disebut autosom (kromosom tubuh), sedangkan kromosom nomor 23 disebut gonosom (kromosom kelamin).

Kromosom nomor 23 (gonosom) inilah yang membedakan kalian laki-laki atau perempuan.

Hukum pewaris sifat

Penelitian pertama mengenai penurunan sifat adalah Gregor Mendel. Ia seorang pendeta dan juga ahli botan dari Austria.

Mendel, melakukan penelitian tentang pewaris sifat pada 1856. Dalam meneliti Mendel, memakai kacang kapri sebagai obyek.

Karena kacang kapri memiliki sifat yang kontras, dapat melakukan penyerbukan sendiri.

Mudah melakukan penyerbukan silang, mempunyai daur hidup yang relatif pendek dan menghasilkan keturunan dalam jumlah banyak. Teorinya itu dikenal dengan Hukum Mendel.

Pada teori tersebut, ada dua, yakni hukum Mendel I dan hukum Mendel II. Hukum Mendel I disebut juga hukum segregasi adalah mengenai kaidah pemisahan alel pada waktu pembentukan gamet.

Pembentukan gamet terjadi secara meiosis, di mana pasangan homolog saling berpisah dan tidak berpasangan lagi atau terjadi pemisahan alel - alel pada gen secara bebas dari diploid menjadi haploid.

Baca juga: Penyuntingan Gen, Harapan Baru dalam Menghindari Kelainan Genetika

Hukum Mendel II disebut juga hukum asortasi. Pada hukum asortasi setiap gen atau sifat dapat berpasangan secara bebas dengan gen atau sifat lain.

Hukum ini berlaku ketika pembentukan gamet pada persilangan dihibrid atau persilangan dengan dua sifat beda.

Salah satu percobaannya yang terkenal adalah persilangan antara kacang ercis biji bulat warna kuning dengan tanaman kacang ercis bentuk biji keriput warna hijau.

Hasilnya menetapkan genotip untuk berbiji bulat dan berwarna kuning dengan genotip dominan dan kacang kapri berbiji kisut dan berwarna hijau dengan genotip resesif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Mengapa Air Termasuk Zat Tunggal?

Skola
Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Garam Dapur Termasuk Senyawa Organik atau Anorganik?

Skola
Fungsi Batang pada Tumbuhan

Fungsi Batang pada Tumbuhan

Skola
Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Apa Fungsi Air Ketuban pada Kehamilan?

Skola
Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Pengertian, Sifat, dan Contoh dari Bilangan Berpangkat

Skola
Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Apa Nama Benda Langit yang Berkelip Pada Malam Hari?

Skola
Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Mengenal 20 Sumber Makanan Protein Nabati

Skola
5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

5 Kekurangan Model Komunikasi Dance

Skola
Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Apa Tujuan Manusia Melestarikan Tumbuhan?

Skola
Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Apa Itu Kalimat dan Bagaimana Contohnya?

Skola
Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Lembaga Legislatif: Pengertian dan Fungsinya

Skola
Siapa Itu Parikesit?

Siapa Itu Parikesit?

Skola
Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Karakter Tokoh Wayang Kumbakarna

Skola
Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com