Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Metode Pemisahan Campuran Kapur Barus

KOMPAS.com – Campuran kapur barus dapat berupa kapur barus dan bahan pengotor seperti pasir. Kapur barus dapat dipisahkan dari bahan pengotornya. Metode pemisahan campuran yang digunakan pada proses kapur barus adalah sublimasi.

Dilansir dari National Library of Medicine, kapur barus adalah bubuk kristal berwarna putih dengan bau yang kuat dan mengeluarkan uap pada suhu 150°F.

Campuran kapur barus dapat dipisahkan dari bahan pengotornya melalui proses sublimasi. Sublimasi adalah peristiwa perubahan zat padat menjadi gas.

Kapur barus dapat menyublim, berubah dari bentuk padat menjadi gas tanpa melalui fase cair terlebih dahulu.

Dilansir dari Royal Society of Chemistry, kapur barus berubah menjadi gas karena memiliki gaya antar molekul yang lemah.

Panas dari suhu ruang yang tidak tinggipun mampu memberikan energi untuk partikel-partikel kapur barus lepas dari molekulnya.

Sehingga ketika dipanaskan, kapur barus yang padat tidak berubah menjadi cair. Melainkan, langsung berubah menjadi gas karena putusnya ikatan molekul.

Pemisahan campuran kapur barus dapat dilakukan dalam alat sublimasi.

Campuran kapur barus yang akan disublimasi dihancurkan terlebih dahulu untuk menambah laju sublimasinya.

Campuran kapur barus kemudian dipanaskan. Kapur barus yang padat perlahan akan menyublim, menjadi uap yang terkumpul di bagian atas.

Sedangkan, zat pengotornya tertinggal di bagian bawah.

Suhu tidak boleh terlalu panas, karena uap kapur barus mudah terbakar.

Uap kapur barus yang terkumpul di bagian atas kemudian didinginkan oleh kondensor. Pendinginan membuat partikel-partikel kapur barus kembali berikatan.

Sehingga, terbentuk kristal putih kapur barus di bagian atas. Kristal tersebut adalah kapur barus murni yang bersih dari semua zat pengotor.

https://www.kompas.com/skola/read/2024/02/09/180000869/metode-pemisahan-campuran-kapur-barus

Terkini Lainnya

Mengenal Tokoh Rahwana

Mengenal Tokoh Rahwana

Skola
Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Tokoh Anoman dalam Pewayangan Ramayana

Skola
Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Mengenal Ukara Lamba Basa Jawa

Skola
Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Bedane Geguritan Gagrak Lawas lan Gagrak Anyar

Skola
Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Prinsip dan Macam-macam Tembang Jawa Tengahan

Skola
Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Pengertian, Ciri-ciri, dan Contoh Tembang Jawa Gedhe

Skola
Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Gaman lan Aji-Ajine Wayang

Skola
Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Ratu, Negara, lan Patihe dalam Pewayangan

Skola
Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Peran Siswa dalam Mendukung Implementasi Wawasan Kebangsaan

Skola
Hubungan Antargatra

Hubungan Antargatra

Skola
Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Peran dan Ancaman dalam Membangun Integrasi Nasional

Skola
Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Kesediaan Warga Negara untuk Melakukan Bela Negara

Skola
Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Daerah Khusus, Daerah Istimewa, dan Otonomi Khusus

Skola
Apa Saja Kewenangan Pemerintah Daerah?

Apa Saja Kewenangan Pemerintah Daerah?

Skola
Gejala Sosial akibat Pengaruh Penyimpangan Sosial

Gejala Sosial akibat Pengaruh Penyimpangan Sosial

Skola
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke