KOMPAS.com - Secara garis besar, buku yang kita baca dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu buku fiksi dan buku nonfiksi.
Dilansir dari buku Mengenai "Non Fiksi" (2020) oleh Artha Vero Mitha Napitu, buku fiksi perlu kita baca untuk menambah wawasan, memupuk minat baca, dan memupuk kreativitas kita.
Sementara buku nonfiksi memaparkan ilmu pengetahuan baik secara teknis maupun secara popular.
Pengertian
Dikutip dari buku Filosofi, Teori, dan Konsep Bahasa dan Sastra Indonesia (2021) oleh Ali Mustadi dan Habibi, fiksi adalah suatu prosa naratif yang sifatnya imajiner.
Meskipun imajiner suatu karya fiksi tetap masuk akal dan di dalamnya terkandung kebenaran yang dapat mendramatisasi hubungan manusia.
Sedangkan nonfiksi adalah klasifikasi untuk setiap karya informatif (seringkali berupa cerita) yang pengarangnya dengan itikad baik bertanggung jawab atas kebenaran atau akurasi dari peristiwa, orang, dan/atau informasi yang disajikan.
Perbedaan
Cara mudah untuk membedakan cerita fiksi dan nonfiksi adalah dengan membandingkan isinya apakah karya tersebut berdasarkan imajinasi dan hanya rekaan pengarang atau tidak.
Fiksi adalah jenis tulisan yang hanya berdasarkan imajinasi. Dia hanya rekaan si penulisnya.
Berikut jenis-jenis karya fiksi:
Sementara, nonfiksi adalah tulisan yang isinya bukan fiktif, bukan hasil imajinasi/rekaan si penulisnya.
Dengan kata lain, nonfiksi adalah karya seni yang bersifat faktual.
Hal-hal yang terkandung di dalamnya adalah nyata, benar-benar ada dalam kehidupan kita.
Berikut jenis-jenis karya nonfiksi:
Perbedaan antara fiksi dan nonfiksi hanya terletak pada masalah faktual atau tidak, imajiner atau tidak.
Jadi, perbedaan antarkeduanya sama sekali tidak ada hubungannya dengan gaya bahasa atau apapun selain masalah fakta atau imajiner.
https://www.kompas.com/skola/read/2024/01/11/120000469/mengenal-pengertian-dan-perbedaan-fiksi-dan-nonfiksi-apa-saja-