KOMPAS.com - Kegiatan ekonomi yang dilakukan secara internasional, nasional, maupun regional, tidak bisa terbebaskan sepenuhnya dari ancaman.
Ancaman itu ada yang datang dari internal, dan ada pula yang eksternal.
Dikutip dari buku Konsep Dasar PPKN SD (2023) oleh Arief Cahyo dan Agus Prasetyo, contoh ancaman internal dalam bidang ekonomi ialah inflasi.
Peningkatan angka pengangguran, tidak jelasnya sistem perekonomian nasional, dan ketiadaan infrastruktur yang memadai juga menjadi ancaman internal ekonomi.
Lalu, apa saja ancaman eksternal dalam bidang ekonomi?
Ancaman eksternal ekonomi
Secara umum, ancaman eksternal bisa diartikan sebagai ancaman yang datang dari luar. Sedangkan ancaman internal merupakan kebalikannya.
Dilansir dari buku Strategi dalam Penyelenggaraan Hukum bagi TNI AD pada Operasi Militer Selain Perang (2022) karya Arief Fahmi, ancaman eksternal dalam bidang ekonomi dapat berbentuk kinerja ekonomi yang buruk.
Mengapa? Karena buruknya kinerja ekonomi secara langsung memengaruhi stabilitas perekonomian nasional.
Daya saing yang rendah juga menjadi salah satu bentuk ancaman eksternal ekonomi. Misal, rendahnya daya saing antarpenjual barang atau jasa.
Contoh ancaman eksternal dalam bidang ekonomi lainnya adalah ketidaksiapan dalam menghadapi globalisasi.
Saat globalisasi terjadi, berbagai negara di dunia akan saling terhubung satu sama lain. Bagi negara yang tidak siap menghadapinya, globalisasi akan menjadi ancaman eksternal ekonomi.
Ancaman eksternal dalam bidang ekonomi dapat berbentuk tingginya angka ketergantungan terhadap pihak asing.
Biasanya hal ini ditandai dengan tingginya angka impor dan rendahnya nilai ekspor. Hal ini sudah tentu menjadi ancaman eksternal ekonomi bagi suatu negara.
Jika disimpulkan, empat ancaman eksternal dalam bidang ekonomi dapat berbentuk:
https://www.kompas.com/skola/read/2023/12/18/090000269/4-ancaman-eksternal-dalam-bidang-ekonomi-apa-sajakah-itu-