Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

6 Jenis Olahan Limbah Hasil Perikanan

KOMPAS.com - Selain menghasilkan nilai ekonomis yang tinggi, ternyata industri perikanan juga ikut berperan dalam menghasilkan limbah. Limbah perikanan dapat diolah menjadi berbagai jenis hasil olahan. 

Limbah perikanan adalah sisa olahan hasil perikanan yang tidak dimanfaatkan dan dianggap tidak dapat diolah lebih lanjut.

Misalnya tulang, kulit, sirip, kepala, sisik dan jeroan ikan. Jika dibiarkan, limbah ikan dapat menjadi salah satu permasalahan dalam industri pengolahan ikan.

Sehingga, limbah perikanan diolah kembali agar dapat dimanfaatkan dan bahkan memiliki nilai ekonomis.

Adapun jenis-jenis hasil olahan limbah perikanan antara lain:

Tepung ikan dan tepung tulang ikan pada umumnya digunakan sebagai bahan baku pembuatan pakan buatan bagi hewan ternak maupun ikan konsumsi.

Sebagai pakan, tepung ikan merupakan sumber protein karena kualitas proteinnya yang tinggi, asam amino dan asam lemak yang relatif seimbang, kaya mineral dan vitamin

Produk minyak ikan dapat berupa fish liver oil dan fish body oil. Yang membedakan kedua minyak ikan tersebut adalah bahan baku pembuatannya.

Bahan baku fish liver oil berasal dari hati ikan cucut, ikan hiu, ikan kod, ikan tuna, dan sebagainya

Sedangkan, bahan baku fish body oil berasal dari bagian ikan sisa olahan seperti pengalengan, tepung ikan, dan sebagainya.

Minyak ikan banyak mengandung asam lemak omega-3, eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA) yang sangat bermanfaat bagi tubuh.

Limbah tersebut sengaja dicairkan oleh enzim-enzim yang terdapat pada ikan-ikan itu sendiri dengan bantuan dari asam atau mikroba.

Silase merupakan produk alternatif yang dapat mengganti tepung ikan sebagai sumber protein dalam pakan budidaya ikan atau ternak.

Kitin adalah senyawa polimer yang banyak ditemukan di alam seperti pada kulit udang, cangkang rajungan, kepiting, dan hewan bercangkang lainnya.

Kitosan dihasilkan dari kitin melalui proses deasetilasi atau penghilangan gugus asetil.

Dengan direaksikan menggunakan cairan basa konsentrasi tinggi dengan waktu yang relatif lama dan suhu tinggi.

Pada industri makanan, kitosan dapat digunakan sebagai suspensi padat, pengawet, penstabil warna, penstabil makanan, bahan pengisi, pembentuk gel, tambahan makanan hewan, dan sebagainya.

Limbah pengolahan perikanan berupa kulit, tulang, dan sisik ikan yang masih mengandung kolagen dapat memiliki nilai ekonomis tinggi.

Ekstraksi kolagen dari kulit ikan dilakukan dengan cara menghilangkan lemak dan protein non kolagennya melalui perendaman dalam natrium hidroksida atau NaOH.

Saat ini, penggunaan kolagen pada industri telah meluas khususnya pada bidang medis, pangan, farmasi, dan kosmetik.

Gelatin dari limbah perikanan diproduksi melalui proses ektraksi, di mana proses ekstrasi dilakukan melalui dua tahap yaitu pre-treatment dan ekstraksi utama.

Gelatin merupakan polipeptida yang telah diaplikasikan secara luas pada berbagai jenis industri pangan, farmasi, kosmetik dan fotografi.

Referensi:

  • Ita Zuraida, Bagus Fajar Pamungkas. 2020. Diversifikasi Pengolahan Limbah Udang. Samarinda: Mulawarman University Press.
  • Latif Sahubawa , Indun Dewi Puspita. 2020. Manajemen Limbah Industri Perikanan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
  • Nikmawatisusanti Yusuf, dkk. 2018. Diversifikasi Pengembangan Produk Hasil Perikanan. Gorontalo: CV. Athra Samudra.

https://www.kompas.com/skola/read/2023/11/25/220000969/6-jenis-olahan-limbah-hasil-perikanan-

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke