Mengapa Batu Apung Bisa Mengapung?

KOMPAS.com – Ada berbagai jenis batuan dengan karakteristiknya masing-masing. Batu yang bisa mengapung disebut batu apung. Seperti namanya batu apung bisa mengapung dan tidak tenggelam dalam air.

Batu apung memiliki banyak pori-pori

Namun, tahukah kamu mengapa batu apung bisa mengapung? Batu apung dapat mengapung di air karena massa jenisnya yang lebih rendah daripada air.

Massa jenis batu apung yang rendah dikarenakan porositasnya atau pori-pori yang dimilikinya.

Batu apung terbuat dari magma yang memiliki banyak gas terlarut atau volatil di dalamnya.

Dilansir dari Geoscience LibreTexts, ketika magma yang kaya akan volatil padam dengan sangat cepat maka akan membentuk buih padat yang disebut dengan batu apung.

Hal tersebut membuat batu apung memiliki banyak sekali pori-pori. Pori-pori menjebak udara di dalam batu apung, membuat massa jenis atau kerapatannya rendah.

Namun, dilansir dari University of California, pori-pori batu apung tidak tertutup rapat seperti gabus yang mengapung dalam air.

Ternyata, pori-pori batu apung terbuka seoerti botol tanpa tutup.

Lantas bukankah air dapat dengan mudah masuk ke dalam batu apung, menjadikan massa jenisnya berat, dan membuatnya tenggelam?

Namun, mengapa batu apung masing dapat mengapung di air dan tidak tenggelam?

Batu apung memiliki tegangan permukaan

Jawabannya adalah tegangan permukaan.

Tegangan permukaan adalah interaksi antara air dan udara yang mempertahankan tegangannya dan membentuk suatu kulit tipis yang melapisi suatu permukaan.

Dilanir dari Science Daily, banyak pori-pori batu apung yang benar-benar tipis mirip seperti sedotan tipis yang menyatu.

Hal tersebut membuat terbentuknya tegangan permukaan. Kulit tipis tegangan permukaanlah yang memerangkap udara dalam batu apung dan mencegah masuknya air.

Sehingga, batu apung dapat mempertahankan massa jenisnya yang rendah dan mengapung di air.