Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengenal Fenomena Halo Matahari dan Proses Terjadinya

KOMPAS.com - Matahari adalah sumber energi terbesar di alam semesta. Banyak fenomena yang berkaitan dengan matahari di muka Bumi ini, selain gerhana matahari dan aurora.

Salah satu fenomena alam yang terjadi ialah halo matahari.

Jelaskan yang dimaksud dengan fenomena halo matahari!

Fenomena halo matahari merupakan fenomena optis munculnya lingkaran putih yang terlihat di sekitar matahari.

Halo matahari juga dikenal sebagai fenomena cincin matahari. Karena matahari terlihat dikelilingi cahaya berbentuk cincin.

Selain itu, halo matahari juga dikenal dengan halo 22º, karena besaran sudut dari cincin ke pusatnya sebesar 22º.

Manusia zaman dahulu melihat peristiwa halo matahari sebagai pertanda akan turunnya hujan.

Lalu, bagaimana halo matahari dapat terjadi?

Halo matahari dapat terjadi karena pembiasan cahaya oleh kristal es pada awan citrus yang dingin, di ketinggan 5 sampai 10 kilometer di atas lapisan troposfer.

Halo atau cincin bercahaya merupakan hasil dari cahaya matahari yang berbelok karena partikel uap air di atmosfer.

Halo terbentuk karena peristiwa disperse butir-butir air atau es pada awan citrus oleh sinar ultraviolet.

Setelah matahari mengenai awan citrus, kristal es berbentuk prisma atau batang cahaya akan dipantulkan atau dibiaskan.

Cahaya hasil pembiasan tersebut akan pecah akibat efek disperse.

Cahaya yang pecah dalam beberapa warna akan dipantulkan di sekitar matahari, dan menuju arah tertentu. Sehingga nampak cincin yang bercahaya disekitar matahari.

Dikutip dari situs UGM, menurut Sudibyakto, halo matahari sebenarnya memiliki proses yang sama dengan terbentuknya pelangi pada pagi atau sore hari setelah hujan.

Pada fenomena ini, matahari siang atau sore masih berada di sudut yang rendah.

Pada posisi ini, kemampuan partikel air membiaskan cahaya lebih besar, sehingga warna yang muncul juga lebih lengkap untuk mengitari matahari.

Halo matahari termasuk fenomena alam yang terjadi atau langka, namun peristiwanya dapat dijelaskan secara ilmiah.

Referensi:

Viyanti. 2021. Matahari. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Prayuda, Shanas Septy. 2020. Evaluasi Kondisi Cuaca September 2020. Sidoarjo: Jurnal Atmosfera.

https://www.kompas.com/skola/read/2023/05/20/100000969/mengenal-fenomena-halo-matahari-dan-proses-terjadinya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke