Contoh Teks Drama Singkat tentang Perpisahan

KOMPAS.com - Drama merupakan karya sastra yang ditampilkan di atas panggung, dan bukan untuk dibaca sehari-hari, seperti novel atau cerpen.

Oleh karena itu, sangat penting untuk membuat teks drama yang berisi dialog, penjelasan latar tempat, waktu, suasana, lighting atau pencahayaan, dan sebagainya.

Menurut Fahrurrozi dan Andri Wicaksono dalam buku Sekilas Tentang Bahasa Indonesia (2016), drama adalah kisah hidup manusia yang disajikan di atas panggung disertai dialog dan gerakan berdasarkan naskah.

Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), teks adalah naskah yang di dalamnya memuat kata-kata asli milik pengarang.

Jadi, teks drama adalah naskah berisikan kisah hidup manusia yang disajikan di atas panggung, lengkap beserta dialog dan tata geraknya.

Contoh teks drama singkat dengan tema perpisahan

Berikut dua contoh teks drama singkat tentang perpisahan:

Contoh 1:

Buatlah teks drama singkat dengan tema perpisahan! 

Berikut contoh teks drama singkat dengan tema perpisahan:

Pemeran: Adi, Imam, Bela, dan Vania.

ADI, IMAM, BELA, DAN VANIA SEDANG DUDUK DI TAMAN SEKOLAH. ADI SEDANG MEMEGANG BUKU, IMAM BERMAIN GADGET, BELA MEMAKAI ROTI, DAN VANIA TERLIHAT SEDANG BERPIKIR.

Vania: "Teman-teman, kalian tahu tidak kalau sebentar lagi kita akan meninggalkan sekolah ini?" (MASIH TERUS TERLIHAT BERPIKIR)

ADI: (MENOLEH KE ARAH VANIA) "Ah iya, benar juga. Sebentar lagi kita akan meninggalkan sekolah ini. Kita tinggal menunggu upacara kelulusan saja besok Sabtu.

Bela: "Betul. Sedih banget, sebentar lagi kita akan berpisah," (BERHENTI MEMAKAN ROTI DAN TERLIHAT SEDIH).

Imam: "Kalau dipikir-pikir, kenangan kita di sekolah ini banyak banget ya. Jadi kangen makan di kantin bareng kalau habis olahraga." (MEMASUKKAN GADGETNYA KE KANTONG CELANA).

Vania: "Ah iya betul. Apalagi waktu kita dimarahi Pak Himawan karena ketahuan terlambat datang upacara. Serius deh, kenangan itu tidak akan aku lupakan."

Bela: "Iya sama. Aku juga tidak akan melupakannya." 

Adi: "Teman-teman, sebentar lagi kita memang akan berpisah. Tetapi jangan sampai putus kontak ya, tetap saling jaga komunikasi dan sering berkabar satu sama lain."

Imam: "Iya betul. Jangan lupa sama teman sendiri yaaa!"

Vania dan Bela: (MENJAWAB BERSAMAAN) "Oke siap Adi dan Imam, kita harus jaga silaturahmi."

Adi: "Iya sudah. Aku mau ke perpustakaan dahulu, untuk mengembalikan buku ini. Sampai jumpa semua di upacara kelulusan besok yaa!"

Imam, Bela, dan Vania: (MENJAWAB BERSAMAAN) "Oke siap!"

Contoh 2:

Pemeran: Ester, Anam, Fadli, dan Diah.

ESTER, ANAM, FADLI, DAN DIAH SEDANG BERADA DI RUANG KELAS UNTUK MENYIAPKAN ACARA PERPISAHAN KELAS.

Diah: "Teman-teman, besok Sabtu ini kita akan mengadakan perpisahan kelas dengan Bu Yati selaku wali kelas kita."

Anam: "Iya betul, kita sudah menyiapkannya dari hari Senin kemarin bukan?" 

Ester: "Betul! Tak terasa, sebentar lagi kita akan berpisah. Sedih sekali rasanya."

Fadli: "Iya, masa-masa SMP ini sungguh menyenangkan sekali. Punya banyak teman dan guru yang baik.

Diah: "Betul sekali Fadli. Nah, teman-teman aku punya ide, bagaimana kalau kita memberi Bu Yati hadiah perpisahan?"

Ester: "Wah boleh banget! Kira-kira hadiahnya apa yaa?"

Anam: "Bagaimana kalau sepatu? Aku lihat sepatu Bu Yati mulai rusak. Kasian beliau harus memakai sepatu itu, pasti rasanya sangat tidak nyaman." (EKSPRESI SEDIH).

Fadli: "Iya, aku juga sering melihat sepatu Bu Yati yang sudah mulai rusak itu."

Diah: "Aku setuju kalau kita akan memberi hadiah sepatu untuk Bu Yati. Tetapi akan lebih baik kalau kita membahasnya terlebih dahulu dengan seluruh anggota kelas."

Ester, Anam, dan Fadli: (MENJAWAB HAMPIR BERSAMAAN) "Aku juga setuju dengan itu. 

Diah: "Baiklah kalau begitu, nanti aku bahas di depan kelas yang bersamaan dengan teman-teman lainnya."

Ester, Anam, dan Fadli: (MENJAWAB BERSAMAAN) "Oke Diah!"