Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bakteri Penyebab Keracunan Makanan

KOMPAS.com – Keracunan makanan adalah penyakit yang disebabkan karena mengonsumsi makanan basi ataupun makanan yang terkontaminasi bahan kimia, mikroorganisme, dan bakteri.

Keracunan makanan memberikan gejala yang bervariasi seperti muntah, mual, kram perut, diare, demam, hilang selera makan, hingga tubuh lemah.

Selain gejala tersebut, keracunan makanan jua dapat menyebabkan kondisi fatal seperti kematian.

Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention, diperkirakan setiap tahun ada sekitar 48 juta orang (1 dari 66 orang) jatuh sakit karena keracunan makanan, 128.000 dirawat di rumah sakit, dan 3.000 lainnya meninggal dunia.

Beberapa jenis makanan ini merupakan tempat efektif berkembangbiaknya bakteri penyebab keracunan makanan, seperti daging merah, daging dan telur unggas, sayuran atau buah-buahan, seafood, serta susu non-pasteurisasi.

Bakteri penyebab keracunan

Kontaminasi makanan dapat disebabkan oleh bakteri penyebab keracunan makanan. Berikut penjelasannya: 

  • Salmonella

Salmonella adalah bekteri penyebab keracunan yang umumnya ditemukan pada daging dan telur setengah matang, susu yang tidak dipasteurisasi, dan makanan yang terkontaminasi akibat diolah tanpa mencuci tangan, dibawa oleh reptil dan burung, ataupun tempat dengan sanitasi yang buruk.

Keracunan makanan akibat Salmonella bergantung pada kekebalan tubuh. Gejala bisa timbul dalam waktu cepat yaitu sekitar delapan jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

Dilansir dari Healthline, gejala keracunan Salmonella dapat berupa sakit perut, kram, nyeri, panas dingin, demam, nyeri otot, mual, muntah, tinja berdarah, dan diare. Diare akibat Salmonella bisa menyebabkan dehidrasi akut yang mematikan bagi anak-anak juga bayi.

  • Clostridium perfringens

Clostridium perfringens adalah bakteri yang banyak terdapat di tanah, terutama yang terkontaminasi dengan kotoran manusia dan hewan.

Clostridium perfringens menginfeksi hewan, dan jika daging tidak dimasak ataupun dengan benar maka akan menyebabkan keracunan.

Berdasarkan situs University of Michigan Health, gejala keracunan Clostridium perfringens adalah kram perut yang ntens dan diare berair yang muncul sekitar rnam hingga 24 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

  • Campylobacter

Dilansir dari World Health Organization, Campylobacter adalah 1 dari 4 penyebab utama global penyakit diare dan dianggap sebagai penyebab gastroenteritis manusia yang paling umum di dunia.

Keracunan makanan akibat bakteri Campylobacter biasanya terjadi pada makanan yang kurang matang, susu yang tidak dipasteurisasi, dan air yang terkontaminasi.

Makanan yang terkontaminasi Campylobacter tidak berubah warna, bau, bahkan rasanya, sehingga seringkali manusia tidak sadar.

Sampai munculnya gejala keracunan berupa diare, sakit kepala, mual, muntah. Campylobacter berbahaya pada penderita sistem kekebalan lemah dan komplikasi penyakit lainnya.

  • Staphylococcus aureus

Dilansir dari Center for Disease Control and Prevention, sekitar 25 persen manusia dan hewan memiliki Staphylococcus aureus di kulit dan hidung mereka tana menyebabkan penyakit.

Namun ketika Staphylococcus aureus masuk ke dalam makanan, maka dapat menyebabkan keracunan makanan.

Staphylococcus aureus dijumpai pada makanan yang kurang matang saat dimasak juga makanan olahan yang disimpan pada suhu kamar. Gejala keracunan Staphylococcus aureus berupa diare, mual, muntah, dan kram perut.

  • Escherichia coli

Escherichia coli atau yang sering disebut dengan bakteri E. coli adalah satu lagi bakteri penyebab keracunan makanan yang paling umum.

E. coli hidup dalam usus makhluk berdarah panas, termasuk pada manusia. Namun, E. coli yang mengkontaminasi makanan dapat menyebabkan keracunan makanan.

Disadur dari World Health Organization, E. coli ditularkan ke manusia melalui konsumsi makanan yang terkontaminasi seperti produk daging mentah atau setengah matang, susu mentah, sayuran mentah dan kecambah yang terkontaminasi.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/09/02/172552269/bakteri-penyebab-keracunan-makanan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke