Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cara Menghitung Harga Pokok Produksi dan Contohnya

KOMPAS.com - Harga pokok produksi termasuk komponen penting yang harus dicatat dalam laporan keuangan. Perhitungan ini akan menjadi tolak ukur penjualan dan bahan pertimbangan perusahaan.

Sesuai namanya, harga pokok produksi merupakan daftar biaya yang harus dikeluarkan selama proses produksi di periode tertentu. Maka dari itu, perusahaan mau tidak mau harus memperhitungkan harga pokok produksinya.

Menurut Chorry Sulistyowati, dkk, dalam buku Anggaran Perusahaan: Teori dan Praktika (2020), harga pokok produksi adalah biaya produksi yang dihitung dari penjumlahan tiga komponen biaya, yakni biaya tenaga kerja, biaya bahan baku serta biaya overhead pabrik.

Manfaat dari perhitungan harga pokok produksi diantaranya bisa menjadi bahan pertimbangan perusahaan untuk menetapkan harga jual produk, sebagai alat kontrol biaya produksi, bahan perhitungan laba rugi, serta penentuan harga pokok persediaan produk.

Cara menghitung harga pokok produksi

Rumus menentukan harga pokok produksi dengan cara empat tahap, yaitu:

  • Tahap 1: perhitungan bahan baku

Pada tahap pertama, perusahaan akan menghitung bahan baku yang digunakan. Rumusnya adalah:

  • Tahap 2: perhitungan biaya produksi

Setelah itu, perusahaan akan menghitung biaya produksi yang digunakan. Rumusnya adalah:

  • Tahap 3: perhitungan harga pokok produksi

Rumusnya adalah:

  • Tahap 4: perhitungan HPP

Rumusnya adalah:

Contoh soal

Agar lebih mudah memahami cara perhitungan harga pokok produksi, mari simak contoh soal di bawah ini:

PT. Kuning Hijau merupakan perusahaan di bidang industri makanan. Pada bulan Januari, PT. Kuning Hijau memiliki persediaan bahan baku mentah sebesar Rp 60.000.000 dan persediaan bahan setengah jadi senilai Rp 75.000.000. Agar memperlancar proses produksi, PT. Kuning Hijau menggunakan 10 tenaga kerja yang digaji Rp 5.000.000 tiap orangnya.

Pada periode yang sama, PT. Kuning Hijau memiliki stok makanan siap jual senilai Rp 15.000.000. Untuk produksi makanannya, PT. Kuning Hijau memutuskan untuk membeli persediaan bahan baku mentah sebesar Rp 150.000.000. Dalam pembelian bahan tersebut, PT. Kuning Hijau dikenai biaya pengiriman senilai Rp 1.500.000.

Selama produksi, PT. Kuning Hijau mengeluarkan biaya perawatan mesin senilai Rp 25.000.000. Setelah selesai, ternyata di akhir Januari, PT. Kuning Hijau masih memiliki sisa bahan baku mentah sebesar Rp 5.000.000 dan sisa bahan setengah jadi senilai Rp 6.000.000. Pada akhir bulan, stok makanan siap jual milik PT. Kuning Hijau hanya tersisa Rp 3.000.000.

Berapakah harga pokok produksi?

Diketahui:

  1. Persediaan bahan baku mentah (periode awal Januari) = Rp 60.000.000
  2. Persediaan bahan setengah jadi (periode awal Januari) Rp 75.000.000
  3. Persediaan makanan siap jual (periode awal Januari) = Rp 15.000.000
  4. Biaya tenaga kerja = Rp 5.000.000 dikali 10 = Rp 50.000.000
  5. Pembelian bahan baku mentah = Rp 150.000.000
  6. Biaya pengiriman = Rp 1.500.000
  7. Biaya perawatan mesin = Rp 25.000.000
  8. Sisa bahan baku mentah (periode akhir Januari) = Rp 5.000.000
  9. Sisa bahan setengah jadi (periode akhir Januari) = Rp 6.000.000
  10. Sisa makanan siap jual (periode akhir Januari) = Rp 3.000.000

Tahap 1:

Tahap 2:

Tahap 3:

Tahap 4:

Maka harga pokok produksi PT. Kuning Hijau pada bulan Januari ialah Rp 362.500.000

https://www.kompas.com/skola/read/2021/06/22/203014669/cara-menghitung-harga-pokok-produksi-dan-contohnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke