Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Keunikan Kebaya Kesatrian Yogayakarta

KOMPAS.com - Provinsi Yogyakarta adalah salah satu daerah kerajaan yang masih berdiri di Indonesia, yaitu Kasultanan Yogyakarta.

Dilansir dari situs resmi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno menetapkan Sultan Hamengku Buwono dan Adipati Paku Alam merupakan dwi tunggal yang memegang kekuasaan Derah Istimewa Yogayakrta (DIY) yang disahkan dalam Undang-Undang nomor 13 tahun 2012.

Bertahannya Kesultanan Yogyakarta hingga sekarang membuat budaya di Yogyakarta masih sangat kental. Budaya tersebut melingkupi adat-istiadat, bahasa, pakaian tradisional, serta kebiasaan dan tata karma. Salah satu pakaian tradisional Yogyakarta adalah pakaian Kesatrian Ageng.

Pakaian Kesatrian Ageng terdiri dari surjan sebagai atasan, celana panjang hitam, kain batik yang dilitkan pada pinggang dengan panjang diatas lutut, serta hiasan kepala.

Dilansir dari situs resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, surjan adalah baju jas laki-laki khas Jawa yang berkerah tegak dan berlengan panjang.

Surjan Kesatrian Ageng dibuat dari kain laken (hampir serupa kain beludru) berwarna hitam polos yang kemudian dihiasi oleh bordiran keemasan bermotif daun keluwih dan sulur.

Daun keluwih melambangkan perlindungan serta keselamatan keraton dan sulur melambangkan kehidupan yang terus-menerus tumbuh.

Sehingga baju tersebut sering digunakan oleh pejabat keraton, prajurit yang bertugas di dalam keraton, dan pengantin sebagai simbol mempertahankan kehidupan keraton.

Baju Kesatrian Ageng juga dilengkapi oleh topi yang melambangkan watak ksatria yang berarti mereka tidak akan pernah mundur selangkahpun dalam menghadapi musuh dan mencapai tujuan.

Mereka juga harus percaya pada kemampuan diri sendiri agar dapat mengabdi dengan hati yang bersih juga semangat yang tidak pernah padam.

Kesatrian Ageng adalah pakaian yang mencerminkan keberanian. Warna hitam pada surjan, celana, dan topi diambil dari warna alam yang melambangkan kekuatan, keberanian, serta keabadian.

Adapun warna emas serta kuning pada hiasan surjan melambangkan keluhuran, ketentraman, kemuliaan, cita-cita, serta keagungan.

https://www.kompas.com/skola/read/2021/05/04/132633569/keunikan-kebaya-kesatrian-yogayakarta

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke