KOMPAS.com - Tari Topeng Kuncaran merupakan seni tari tradisional dari Sunda, Jawa Barat. Sesuai dengan namanya, tarian ini dibawakan oleh para penari yang mengenakan topeng pada bagian wajahnya.
Sebagai salah satu tari tradisional, Tari Topeng Kuncaran sangat kental dengan kebudayaan Jawa Barat. Hal ini bisa dilihat dari penggunaan alat musik dan busana yang dikenakan oleh para penarinya.
Mengutip dari buku Masyarakat Kesenian di Indonesia (2008) karya Muhammad Takari dan kawan-kawan, Tari Topeng Kuncaran termasuk dalam salah satu tari Sunda, selain Tari Jaipongan dan Tari Kupu-Kupu. Tarian ini menjadi salah satu daya tarik kesenian di daerah Jawa Barat.
Asal Usul dan makna Tari Topeng Kuncaran
Menurut Trimo dalam buku Pantun Pelangi Budaya Nusantara (2019), Tari Topeng Kuncaran menceritakan tentang dendam mendalam seorang raja kepada putri.
Dikisahkan raja tersebut sebelumnya menyatakan cintanya kepada seorang putri. Namun, ditolak sehingga sang raja menaruh dendam kepada sang putri.
Asal usul Tari Topeng Kuncaran sebenarnya merupakan bentuk pengembangan kesenian tari topeng dari Jakarta. Kemudian tari topeng ini dikembangkan sesuai dengan adat dan nilai tradisional di Sunda Jawa Barat.
Tari Topeng Kuncaran hingga saat ini masih sering ditampilkan dalam berbagai acara kebudayaan, seperti pentas, pagelaran ataupun acara resmi lainnya.
Properti dan busana dalam Tari Topeng Kuncaran
Properti utama yang dibutuhkan dalam Tari Topeng Kuncaran adalah topeng dengan berbagai karakter dan ekspresi.
Biasanya topeng yang digunakan terbuat dari bahan kayu dan telah dipoles dengan berbagai warna. Selain topeng, ada beberapa properti lainnya yang dibutuhkan, yakni:
Untuk busananya, para penari akan menggunakan baju atasan dan celana selutut dengan motif dan warna yang cerah. Penari juga mengenakan selendang yang dikalungkan di leher dan ikat pinggang yang disesuaikan dengan warna busananya.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/29/134304569/tari-topeng-kuncaran-dari-jawa-barat