KOMPAS.com - Perbedaan letak geografis, bahasa, suku bangsa, adat istiadat, dan kebiasaan membuat masyarakat Indonesia berbeda-beda namun dapat disatukan melalui integrasi nasional.
Dalam buku Integrasi Nasional: Teori, Masalah, dan Strategi (1996) oleh Saafroedin Bahar, integrasi nasional adalah kesadaran akan identitas bersama di antara warga negara meskipun terdapat perbedaan status sosial, agamal, letak geografis, maupun suku bangsa.
Integrasi nasional mempersatukan perbedaan bangsa dalam satu kesatuan sebagai perwujudan dari Bhinneka Tunggal Ika.
Adanya sikap tekad dan keinginan untuk kembali bersatu di dalam kalangan bangsa indonesia merupakan salah satu faktor pendorong integrasi nasional
Dilansir dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, faktor-faktor yang mendorong integrasi nasional bangsa indonesia adalah:
Adanya rasa cinta tanah air membuat masyarakat memiliki nilai kebangsaan yang tinggi. Rasa cinta terhadap tanah air akan menimbulkan rasa ingin berkorban demi kepentingan negara dan menumbuhkan solidaritas antarwarga negara.
Rasa senasib dan seperjuangan dalam mewujudkan kemerdekaan bangsa dari penjajahan melandasi integrasi nasional bangsa Indonesia. Rasa senasib dan seperjuangan akibat adanya sejarahlah yang akan terus mempersatukan bangsa.
Tekad untuk mewujudkan Sumpah Pemuda pada tanggal 28 oktober 1928 yang berisi:
Garuda Pancasila merupakan simbol kelima sila yang mendasari hukum Indonesia. Hukum tersebut berlaku sama dan adil bagi seluruh rakyat tanpa membeda-bedakan.
Semboyan Bhinneka Tunggal Ika berarti berbeda-beda tapi tetap satu. Mencerminkan masyarakat Indonesia yang beragam namun tetap satu bangsa.
Adanya ancaman dari luar entah negara lain maupun organisasi yang mengancam kedaulatan Indonesia akan semakin mempererat integrasi nasional. Semakin merasa terancam, bangsa akan semakin bersatu untuk membela tanah air kita Indonesia.
Semangat persatuan dan kesatuan demi Indonesia yang lebih baik juga menjadi faktor pendorong integrasi nasional. Rasa persatuan dan kesatuan menyatukan selauruh masyarak dalam mewujudkan Indonesia yang maju, aman, dan tentram.
Semangat gotong royong, solidaritas, dan toleransi adalah nilai-nilai luhur yang terkandung dalam Pancasila. Nilai-nilai luhur tersebut merupakan faktor pendorong integrasi nasional karena dapat mewujudkan rasa kekeluargaan dan kesetaraan dalam masyarakat.
Indonesia terdiri dari banyak suku dan lebih dari 700 bahasa daerah yang berbeda-beda. Namun seluruh masyarakatnya disatukan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang sama di daerah manapun. Sehingga kita bisa slaing berkomunikasi tanpa adanya perbedaan.
https://www.kompas.com/skola/read/2021/04/06/163207169/8-faktor-pendorong-integrasi-nasional-bangsa-indonesia