Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Perbedaan Titik Dua dan Titik Koma

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, titik diartikan sebagai noktah (pada huruf, tanda, tanda baca, dan sebagainya).

Sedangkan koma adalah tanda baca (,) yang dipakai untuk memisahkan unsur dalam suatu perincian, memisahkan nama orang dari gelar akademik yang mengiringinya, memisahkan anak kalimat yang mendahului induk kalimat, mengapit keterangan tambahan atau keterangan aposisi dalam kalimat, dan sebagainya.

Kali ini kita akan menelaah perbedaan penggunaan titik dua (:) dan titik koma (;). Secara garis besar, perbedaan keduanya dapat ditengarai melalui kata sebelum dan sesudahnya.

Bila memuat perincian, maka kita menggunakan titik koma. Sementara untuk titik dua penggunaannya lebih beragam.

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI) merumuskan penggunaan titik dua sebagai berikut:

Titik dua

  • Akhir pernyataan diikuti perincian

Tanda titik dua digunakan pada akhir dari suatu pernyataan lengkap. Namun titik dua tidak dipakai bila perincian tersebut merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Contohnya:

Tika membeli buah: apel, pisang, salak, dan durian.
Hanya ada dua kemungkinan dalam menjawab soal ujian: benar atau salah.
Jadwal kerja hari ini meliputi
a. peliputan
b. penulisan naskah
c. penyuntingan, dan
d. pelaporan.

  • Ungkapan yang memerlukan pemerian

Titik dua digunakan sesudah kata ungkapan yang memerlukan pemerian. Pemerian maksudnya penjelasan, detail, atau spesifikasi. Contohnya:

Nama : Tri Budi Dharma
Tempat, tanggal lahir : Palembang, 30 Juni 1988
Alamat : Jl Guntur nomor 26, Banyuasin, Palembang

Ketua : Drs. Christanto Puji, M.Hum.
Sekretaris : Prof. Dr. Nova Anantasari
Bendahara : Meri Tanto, S.Pd.

  • Dialog dalam naskah drama

Tanda titik dua digunakan dalam naskah drama sesudah nama yang menunjukkan tokoh atau pelaku dalam percakapan. Contohnya:

Malin : “Siapa kau? Aku tidak kenal.”
Ibu : “Aku ibumu, Malin.”
Malin : “Tidak! Kau pasti bohong. Ibuku sudah lama meninggal. Aku tidak punya ibu.”

  • Jilid, nomor, dan halaman

Tanda titik dua digunakan di antara jilid atau nomor dan halaman. Contohnya:

(Pradopo, 1990:52)
Jurnal Budaya, XXVII, No. 5/2019: 6


 

  • Ayat kitab suci

Tanda titik dua digunakan sebagai penanda ayat dalam kitab suci. Contohnya:

Surat An Nisa: 12
Yesaya 40:5-17

  • Judul

Tanda titik dua digunakan dalam judul dan anak judul suatu karangan. Contohnya:

Siberut: Narasi Gamblang Perebutan Kekuasaan Terhadap Hutan
Aku, Buku dan Lingkunganku: Antologi Cerpen Anak

  • Daftar pustaka

Tanda titik dua digunakan dalam daftar pustaka, tepatnya di antara nama kota dan penerbit. Contohnya:

Christanty, Linda. 2011. Jangan Tulis Kami Teroris. Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
Damono, Sapardi Djoko. 2016. Bilang Begini, Maksudnya Begitu. Jakarta: PT Gramedia.

Titik koma

Pengaturan penggunaan tanda baca titik koma (;) juga diatur dalam PUEBI. Penggunaan tanda titik koma yang tepat adalah sebagai berikut:

  • Pengganti konjungsi

Tanda titik koma digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang lain dalam kalimat majemuk. Contohnya:

Hari sudah pagi; ibu bergegas pergi ke pasar.
Doni membaca jurnal; Farah mencatat rangkuman pelajaran; Grace memilah data statistik.

  • Akhir perincian

Tanda titik koma digunakan sebagai akhir dari perincian berupa klausa. Contohnya:

Syarat siswa calon peserta penerima beasiswa antara lain
(1) berbadan sehat;
(2) jumlah keseluruhan nilai rata-rata di atas 8;
(3) tidak memiliki riwayat pelanggaran tindak pidana; dan
(4) memenuhi seluruh kelengkapan formulir pengajuan beasiswa.

  • Pemisah bagian dalam perincian

Tanda titik koma digunakan sebagai pemisah bagian-bagian perincian dalam kalimat yang sudah menggunakan koma. Contohnya:

Penjaga toko memisahkan barang dagangan di rak, seperti buku, pensil, penggaris, penghapus, makanan ringan dan minuman kemasan, sabun, pasta gigi, dan sampo.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/15/171626969/perbedaan-titik-dua-dan-titik-koma

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke