Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Analisis Gerakan Ayunan Tangan dalam Olahraga Lari Jarak Pendek

Olahraga lari jarak pendek atau lari sprint memang cukup mudah untuk dilakukan. Namun, sebenarnya olahraga ini juga membutuhkan penguasaan teknik yang baik.

Setidaknya ada tiga teknik dasar dalam lari sprint, yaitu teknik start jongkok, teknik berlari serta teknik melewati garis finish.

Penggunaan start jongkok sebagai awalan berlari akan memberi tolakan serta dorongan yang kuat sehingga tenaga sprinter saat berlari akan lebih besar.

Selain teknik start, teknik berlari juga sangat penting untuk dikuasai. Salah satu contohnya adalah posisi tubuh, kaki dan tangan saat berlari.

Dilansir dari situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), posisi tubuh yang baik saat lari sprint adalah otot leher serta bahu rileks, badan dicondongkan ke depan, pandangan mengarah fokus ke depan serta berusaha untuk mengatur napas dengan baik.

Selain hal yang disebutkan di atas, gerakan ayunan tangan juga sangat penting dalam lari sprint. Mengapa bisa?

Gerakan ayunan tangan merupakan salah satu teknik dasar dalam olahraga lari jarak pendek.

Karena dengan mengayunkan tangan, para sprinter bisa mendapatkan tenaga tambahan. Selain itu, ayunan tangan juga bisa membantu keseimbangan tubuh para sprinter.

Lalu, bagaimana cara mengayunkan tangan yang baik dalam olahraga lari sprint?

Mengutip dari situs Power Athlete, gerakan ayunan tangan dalam lari sprint juga berpengaruh pada kecepatan berlari.

Maka dari itu, gerakan ayunan tangan dalam lari sprint menjadi sangat penting untuk dikuasai.

Berikut penjelasan tentang gerak ayunan tangan yang baik dalam lari sprint:

  1. Saat berlari tubuh harus condong ke depan. Kepala, leher dan bahu harus dalam kondisi rileks. Usahakan untuk mengatur napas dengan baik.
  2. Lengan dan jari tangan harus rileks. Antara jari telunjuk dan ibu jari harus saling bersentuhan dengan lembut atau rileks.
  3. Sewaktu mengayunkan tangan ke atas, kira-kira lengan membentuk sudut sekitar 85 derajat. Sedangkan saat mengayunkan ke bawah, lengan membentuk sudut sekitar 100 derajat. Hal ini dapat diukur sesuai dengan tingkat kenyamanan para sprinter.
  4. Ulangi gerak ayunan tangan tersebut sambil berlari.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/12/11/144500369/analisis-gerakan-ayunan-tangan-dalam-olahraga-lari-jarak-pendek

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke