Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Contoh Teks Ceramah Singkat Beserta Strukturnya

KOMPAS.com - Ceramah adalah pidato di hadapan khalayak dengan membahas suatu hal. Berikut ini contoh teks ceramah singkat beserta strukturnya:

Arif Yosodipuro dalam Pintar Pidato: Kiat Menjadi Orator Hebat (2020) mengungkapkan, pidato adalah kegiatan berbicara di depan publik untuk mengemukakan pendapat atau memberikan satu gambaran mengenai suatu hal.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), ceramah adalah pidato oleh seseorang di hadapan banyak pendengar mengenai suatu hal, pengetahuan, dan sebagainya.

Struktur teks ceramah singkat

Sebuah ceramah biasanya berangkat dari teks. Seorang penceramah biasanya menuliskan ceramah yang akan disampaikan, baik poin pentingnya saja maupun keseluruhan ceramah.

Sama seperti teks pada umumnya, ceramah memiliki struktur tersendiri yang membangunnya menjadi sebuah teks. Struktur ceramah terdiri atas pembukaan, isi, dan penutup.

Contoh teks ceramah singkat

Berikut contoh teks ceramah singkat beserta struktur teks ceramah:

Contoh teks ceramah singkat tentang ketepatan waktu

(Pembukaan)

Selamat pagi. Salam sejahtera untuk kita semua.

Senang sekali dapat melihat bapak, ibu, saudara sekalian dalam keadaan sehat dan cerita. Di hari yang cerah ini, mari kita senantiasa bersyukur ke hadirat Tuhan yang Maha Esa. Terima kasih atas kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan pada saya untuk mengisi ceramah di apel pagi ini.

(Isi)

Pada kesempatan kali ini, izinkan saya menyampaikan mengenai budaya tepat waktu. Ketika saya berkesempatan studi banding di Jepang, salah satu yang menjadi perbedaan paling menonjol antara budaya di Jepang dan di negara lain termasuk Indonesia adalah ketepatan waktu.

Di sana, semua orang menghargai ketepatan waktu. Bila mengadakan pertemuan, tidak pernah molor. Beda dengan di sini. Pertemuan pukul tujuh, panitia datang setengah delapan, pesertanya datang pukul sembilan. Saya rasa kebiasaan ini perlu diubah.

Saya menyinggung Jepang hanya sebagai contoh saja. Bukan maksud saya untuk menjelekkan atau merendahkan. Kita ambil contoh yang baik dan menjadikannya sebagai refleksi atas kehidupkan kita sehari-hari. Marilah kita sama-sama ubah kebiasaan jam karet. Saya yakin bapak, ibu, saudara sekalian bisa melakukannya.

(Penutup)

Demikian yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf bila ada salah kata atau tindakan saya yang kurang berkenan. Semoga kita semua senantiasa diberi kesehatan. Selamat pagi dan salam sejahtera.

Contoh teks ceramah tentang ketekunan dan kejujuran di sekolah

(Pembukaan)

Selamat siang teman-teman. Salam sejahtera.

Puji syukur patut kita panjatkan karena masih diberi kesehatan oleh yang Maha Kuasa. Terima kasih pula pada guru dan teman-teman sekalian yang telah memberi saya kesempatan untuk menyampaikan ceramah.

(Isi)

Sebelumya, izinkan saya bertanya. Apakah teman-teman pernah berbuat curang saat ulangan? Atau mencontek pekerjaan teman? Saya yakin cukup banyak. Hari ini, saya akan berceramah mengenai perbuatan curang atau mencontek.

Mencontek biasa kita lakukan saat tidak bisa mengerjakan soal ujian, saat kita tidak mengerjakan tugas, atau saat tugas yang diberikan oleh guru terlalu sulit menurut kita. Saya paham itu karena saya sendiri juga pernah mencontek. Namun, teman-teman, saya sadar mencontek adalah perbuatan yang tidak terpuji.

Daripada bingung dan gugup saat ujian, ada baiknya kita mempersiapkan diri jauh-jauh hari. Belajar yang tekun agar bisa mengerjakan soal ujian dengan kemampuan sendiri. Bila kesulitan mengerjakan tugas, minta bantuan teman atau guru untuk menjelaskan bagian yang kalian kurang pahami. Perbuatan curang hanya akan merugikan teman dan diri sendiri.

Di atas itu semua, kejujuran adalah nilai penting dalam kehidupan. Kejujuran melebihi nilai yang tertera di raport. Mari sama-sama berlaku jujur dan jangan mencontek.

(Penutup)

Kira-kira itu saja yang dapat saya sampaikan. Semoga apa yang saya bagian ini bermanfaat untuk teman-teman sekalian. Sampai jumpa di lain kesempatan. Selamat siang.

Contoh teks ceramah singkat tentang berhati-hati ketika berkata

(Pembukaan)

Selamat sore ibu-ibu.

Akhirnya kita bisa berkumpul kembali di kegiatan rutin Dasawisma di Kelurahan Suka Reja. Puji syukur ke hadirat Yang Maha Esa, kita masih dalam keadaan bugar dan semangat. Saya juga bersyukur masih diberi kepercayaan untuk memberi sepatah dua patah kata untuk ibu-ibu sekalian.

(Isi)

Hari ini saya akan menyinggung mengenai buah bibir. Ibu-ibu tahu buah bibir? Ya, betul. Sumber pembicaraan, obrolan, atau bahasa kekiniannya bahan ghibah.

Saya suka bincang-bincang di sore hari bersama tetangga. Kita semua kan memang suka mengobrol dan membicarakan sesuatu. Tidak hanya ibu-ibu, bapak-bapak, anak-anak, bahkan semua orang pada dasarnya suka bicara karena kita adalah mahluk sosial. Namun yang ingin saya bahas adalah apa yang sering menjadi pembicaraan kita.

Ada baiknya kita memperhatikan apa yang keluar dari mulut. Seringkali bahan obrolan kita kurang sehat ketika membicarakan keburukan orang lain. Obrolan berkutat soal membandingkan, mengomentari, atau menghakimi perilaku orang lain. Saya rasa itu tidak baik ibu-ibu sekalian.

Banyak hal yang bisa menjadi bahan obrolan kita sehari-hari. Misalnya membahas acara televisi yang kita tonton, kenaikan harga sembako, pendidikan anak, atau berbagi keluh kesah sebagai sesama ibu rumah tangga. Janganlah menyebar atau membicarakan keburukan orang lain. Mari saring apa yang keluar dari mulut kita.

(Penutup)

Begitu saja yang ingin saya sampaikan. Semoga apa yang saya sampaikan berkenan untuk ibu-ibu sekalian. Mohon maaf bila salah kata atau laku saya yang kurang pantas. Selamat sore.

Contoh teks ceramah singkat tentang ketahanan pangan

(Pembukaan)

Selamat pagi semuanya. Terima kasih atas kesempatan yang diberikan pada saya. Suatu kehormatan saya dapat memberi sepatah dua patah kata, sebelum membuka serangkaian kegiatan Festival Pangan Nasional.

(Isi)

Indonesia kaya akan sumber daya alam, kaya pula akan sumber pangan. Kita bisa menanam sumber bahan pangan di pekarangan dan saya yakin, kemungkinan tumbuhnya sangat besar. Kita dikaruniai oleh Tuhan tanah yang kaya dan subur. Namun mengapa sampai saat ini masih kita masih import bahan pangan dari luar? Atau lebih sempit lagi, mengapa masih ada saja masyarakat yang kelaparan?

Saya merasa ada yang salah dengan ketahanan pangan. Puluhan tahun kita didoktrin untuk makan nasi. Sumber karbohidrat lain seperti jagung, sagu, talas, singkong, ubi, dan sejenisnya tidak menjadi makanan pokok. Padahal kita dapat menanam sumber pangan di pekarangan kita masing-masing. Ketahanan pangan nasional, dimulai dari ketahanan di lingkup kecil, yaitu keluarga.

Melalui Festival Pangan Nasional ini, mari kita membentuk ketahanan pangan dari lingkup terkecil. Beri kesempatan pada lapisan masyarakat untuk berperan. Mereka adalah sumber ketahanan itu sendiri. Berikan mereka izin untuk manfaatkan lahan desa untuk membentuk ketahanan pangan lokal. Beri lahan pada kelompok tani untuk dikelola lalu mendistribusikan hasilnya melalui koperasi-koperasi di tingkat desa. Jangan tebang hutan karena itu adalah sumber pangan masyarakat adat.

(Penutup)

Itu sedikit yang dapat saya sampaikan. Semoga Festival Pangan Nasional tidak hanya sekadar selebrasi dan romantisisme saja. Namun bisa mendorong berbagai lapis elemen masyarakat untuk lebih berdaya. Sekian, terima kasih.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/21/111500869/contoh-teks-ceramah-singkat-beserta-strukturnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke