Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penyimpangan Hukum Mendel

KOMPAS.com - Dewasa ini ditemukan berbagai macam penyimpangan pada hukum mendel, diantaranya adalah banyak alel, kodominan, dominansi tidak sempurna, atavisme, dan epistatis.

Banyak Alel

Hukum Mendel hanya mempelajari dua alel gen yang bersifat dominan atau resesif karena manusia gen manusia bersifat diploid.

Dilansir dari BCcampus Open Textbooks, pada tingkat populasi, ada suatu gen yang memiliki alel lebih dari dua, sehingga hukum Mendel tidak bisa menentukan fenotipenya.

Kodominan

Kodominan adalah kondisi dimana ekspresi gen dari dua alel karakteristik secara bersamaan. Apakah golongan darahmu A, B, O atau AB? Jika golongan darahmu AB berarti dalam dirimu telah terjadi kodominan, dimana alel golongan darah A dan B diekspresikan secara bersamaan.

Namun ada penyimpangan dimana dominansi sifat dominan tidak lengkap atau tidak dapat menutupi sifat resesif sepenuhnya. Hal ini mengakibatkan munculnya ekspresi gen atau fenotif campuran.

Namun disini terjadi penyimpangan dimana keturunan pertama memiliki rasio 1:2:1 untuk warna merah, merah muda, dan putih.

Atavisme

Atavisme tidak bisa dijelaskan oleh hukum Mendel, karena ativisme adalah interaksi beberapa gen yang menyebabkan sifat fenotipe yang baru. Dilansir dari Nature, sifat yang muncul pada atavisme adalah gen yang sifat gen terdahulu yang tidak pernah terekspresikan.

Pada evolusi makhluk hidup, banyak bentuk fisik yang menghilang untuk menyesuaikan diri dengan lingkungannya tapi bukan berarti gen itu hilang.

Tahukah kamu bahwa 80 tjuta tahun yang lalu burung memiliki gigi? Bahkan pada embrio ayam terdapat gigi yang mirip dengan buaya.

Dilansir dari Biology Dictionary, terkadang gen gigi ini terskepresikan pada embrio ayam, namun anak ayam tersebut tidak pernah menetas.

Epitasis

Mendel mengatakan bahwa suatu alel gen hanya memengaruhi gen tersebut dan tidak akan memengaruhi gen yang lain.

Dilansir dari National Center for Biotechnology Information (NCBI), ada kondisi dimana alel gen memengaruhi alel gen lain pada lokus yang berbeda. Alel yang memengaruhi gen lain disebut dengan epistatis, dan gen yang dipengaruhi disebut dengan hipostatis.

Contoh dari epistatis adalah warna pada bulu tikus dimana gen AA adalah dominan dan aa adalah resesif. Gen C menutupi ekspresi gen lainnya. Tikus dengan genotype AAcc, Aacc, dan aacc akan mengekspresikan gen albino cc sehingga memiliki warna bulu yang putih.

https://www.kompas.com/skola/read/2020/11/19/173306769/penyimpangan-hukum-mendel

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke