Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Bani Rasib, Kaum Nabi Nuh

Hal ini sebagaimana ditetapkan dalam kitab Ash Shahihain (sahih Bukhari dan Muslim).

Nabi Nuh diutus Allah SWT ke bumi untuk berdakwah mengajarkan tauhid kepada umatnya yang menyembah berhala dan thaghut (setan).

Adapun nama kaum Nabi Nuh adalah Bani Rasib.

Kaum yang menyembah berhala

Dalam buku Kisah Para Nabi: Sejarah Lengkap Kehidupan Para Nabi sejak Nabi Adam Hingga Isa (2015) karya Ibnu Katsir, nama lengkap Nabi Nuh adalah Nuh bin Lamik bin Matwasyalakh bin Khanukh (Idris) bin Yarad bin Mahlayil bin Qanin bin Anwasy bin Syits bin Adam.

Awalnya Bani Rasib merupakan penduduk yang bertakwa dan selalu beribadah kepada Allah SWT. Mereka orang-orang saleh dan taat menjalankan perintah-Nya.

Bahkan ada lima orang laki-laki yang terkenal kesalehannya di antara penduduk. Kelima laki-laki tersebut bernama Wadd, Suwaa, Yaghut, Yauq, dan Nasr.

Ketika orang-orang saleh tersebut meninggal, terjadilah perubahan yang sangat drastis pada penduduk.

Kaum atau masyarakat pada masa itu kemudian menyembah berhala. Setan terus membisiki para penduduk dengan kemusyrikan.

Mereka membuat patung orang-orang saleh yang sudah meninggal tersebut dan diberi nama dengan nama-nama mereka.

Tujuanya patung dibuat untuk selalu mengenang kelima orang-orang yang saleh tersebut. Bahkan patung tersebut kemudian dimasukan ke dalam rumah masing-masing penduduk untuk dipuja dan disembah.

Patung-patung tersebut kemudian disembah dan dimuliakan hingga itu menjadi kegiatan ibadah rutin di masyarakat.

Penyembahan terhadap patung-patung tersebut terus berlangsung pada generasi-generasi berikutnya meski sudah berganti.

Bahkan patung tersebut terus berkembang dan muncul ditengah-tengah bangsa Arab sesudahnya masa itu.

Diutusnya Nabi Nuh

Nabi Nuh merupakan rasul pertama yang di utus Allah SWT kepada penduduk bumi.

Nabi Nuh diutus untuk menyampaikan ajaran tauhid dan memerintah manusia agar menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya.

Para kaum Nabi Nuh juga dilarang untuk menyembah selain kepada Allah, seperti berhala, atau patung.

Nabi Nuh memberikan pemahaman kepada kaumnya tentang esensi ajarah tauhid, bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan tiada Tuhan selain Dia.

Diceritakan jika Nabi Nuh berdakwak kepada kaumnya dengan berbagai cara yang dilakukan baik siang malam.

Dengan cara sembunyi-sembunyi atau terang-terangan.

Akan tetapi, apa yang dilakukan tidak membuahkan hasil. Bahkan kaumnya semakin tenggelam dalam kesesatan dan kesombongan.

Mereka semakin memusuhi dan mengintimidasi Nabi Nuh serta para pengikutnya yang beriman. Bahkan mengejek dan menghina pengikut dan dakwah yang dilakukan Nabi Nuh.

Namun apa yang dilakukan kaumnya tidak membuat putus asa Nabi Nuh. Ia terus berdakwah dengan sabar meski tidak banyak penduduk yang mau mengikuti ajarannya.

Membangun bahtera (kapal)

Meski dakwah terus dilakukan, namun Nabi Nuh tidak melihat adanya kebaikan dan kemaslahatan kaumnya.

Bahkan kaumnya sudah melakukan hal-hal diluar batas dengan cara menentang dan mendustakan dakwah dengan berbagai cara baik ucapan maupun perbuatan.

Nabi Nuh kemudian berdoa kepada Allah SWT mengenai apa yang dilakukan kaumnya.  Allah pun mengabulkannya,  Nabi Nuh diminta untuk membuat sebuah bahtera atau kapal yang besar.

Allah menegaskan kepada Nuh, bahwa jika telah datang perintah dari Allah dan azab-Nya telah menimpa kaumnnya.

Selama membuat bahtera, orang-orang kafir terus mengejek dan mencemohnya, termasuk anaknya sendiri yang bernama Kan'an.

Nabi Nuh tetap sabar dan fokus pada pembuatan bahtera yang diperintahkan Allah. Nuh juga memberikan semangat para pengikutnya.

Setelah beberapa lama, akhirnya bahtera selesai. Nabi Nuh menerima wahyu untuk segera mengumpulkan orang-orang yang berimana.

Nuh juga membawa hewan-hewan yang masing-masing sepasang. Setelah semua sudah siap, langit mulai gelap dan tampak hitam menggulung langit.

Angin bertiup kencang. Petir menyambar dan hujan deras pun turun.

Makin lama, air semakin tinggi dan deras hingga gunung-gunung terendam.

Bahtera yang dibuat bergerak dan para penumpang selamat.

Sementara orang-orang kafir yang berusaha menyelamatkan diri digulung oleh ombak dan kemudian tenggelam. 

https://www.kompas.com/skola/read/2020/06/23/105000969/bani-rasib-kaum-nabi-nuh

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke