Jumlah dari energi tak terbarukan sangat terbatas di bumi dan akan bisa habis jika penggunaannya tidak diatur.
Untuk memperbaharui sumber daya energi tak terbarukan membutuhkan waktu yang sangat lama. Hal ini karena pembentukan energi tak terbarukan sangat bergntung pada lingkungan sekitar dan keadaan geologi.
Sejak revolusi industri, manusia menggunakan energi tak terbarukan. Sebanyak 80 persen energi yang digunakan manusia hingga kini, bersumber dari energi tak terbarukan.
Apa saja yang termasuk energi tak terbarukan? Dilansir dari National Geographic, berikut macam-macam energi tak terbarukan:
Batu bara dibakar untuk menghasilkan energi. Untuk mendapatkan batu bara, kita membuat tambang di permukaan bumi dan di bawah tanah.
Saat ini, sebagian besar listrik masih bersumber dari batu bara. Padahal ketika dibakar, batu bara melepaskan gas beracun dan polutan.
Nuklir
Energi nuklir itu sendiri sebenarnya adalah energi terbarukan. Namun bahan pembangkitnya tak terbarukan.
Pembangkit nuklir menggunakan uranium U-235 yang langka dan terbatas.
Nuklir lebih unggul dibanding energi tak terbarukan lain karena nuklir tidak melepaskan gas-gas berbahaya.
Namun nuklir menimbulkan limbah radioaktif yang sangat merusak bagi makhluk hidup.
Minyak bumi
Minyak bumi merupakan bahan bakar fosil yang berbentuk cair. Minyak bumi terperangkap di bawah lapisan batuan.
Untuk mengambilnya, tanah dan batuan dibor. Tak cuma di darat, minyak bumi juga ada di bawah lautan.
Minyak bumi adalah bahan bakar utama kendaraan. Sayangnya, pembakaran minyak bumi melepaskan gas-gas berbahaya ke atmosfer.
Gas alam
Gas alam adalah bahan bakar fosil lainnya yang terperangkan di bawah batuan.
Gas alam sebagian besar terbentuk dari metana. Metana adalah gas beracun yang berbau busuk.
Gas alam digunakan untuk memasak dalam bentuk LPG atau gas cair.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/05/18/080000969/macam-macam-energi-tak-terbarukan