KOMPAS.com - Jumat ini merupakan Jumat Agung. Hari di mana orang Kristiani memperingati penyaliban dan kematian Yesus Kristus.
Biasanya untuk memperingati hari tersebut, umat Kristiani memaknai hari dengan penuh perenungan dan berpuasa.
Mengapa disebut Jumat Agung?
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, penamaan Jumat Agung dikarenakan peristiwa yang terjadi merupakan peristiwa suci.
Terdapat beberapa teori mengenai penamaan Jumat Agung, tetapi hanya beberapa teori yang tampaknya didukung oleh ahli bahasa dan bukti sejarah.
Teori-teori Jumat Agung
Teori-teori tersebut adalah:
Peristiwa penting
Teori yang pertama bahwa orang Kristiani percaya ada sesuatu yang sangat baik di hari Jumat.
Selain itu pada hari Jumat sebelum Paskah merupakan peringatan tentang Yesus yang menderita dan mati untuk dosa-dosa manusia.
Peristiwa meninggalnya Yesus di Kayu Salib jatuh pada hari Jumat, sehingga disebut Jumat Agung. Peristiwa rersebut juga mengarah pada Kebangkitan Yesus dan kemenangannya atas kematian serta penghapusan dosa.
Perayaan Paskah menjadi puncak terpenting dari perayaan umat Kristiani.
God’s Friday
Teori kedua menyebutkan bahwa Jumat Agung atau Good Friday berasal dari God’s Friday.
Seorang profesor di University of Minnesota menganggap kemungkinan ada perkembangan bahasa Inggris. Pasalnya bahasa Inggris memiliki sejarah yang panjang.
Ahli bahasa dan ahli kamus Ben Zimmer juga mencatat bahwa bahasa Jerman untuk Jumat Agung sebenarnya tidak “Gottes Freitag” (Jumat Tuhan). Melainkan lebih pada “Karfreitag” atau Jumat yang Menyedihkan.
Makna kuno
Teori ketiga didukung oleh Oxford English Dictionary, bahwa makna Jumat Agung berasal dari makna kuno yang berarti suci.
Peristiwa baik di Jumat Agung
Dilansir dari situs Catholic, ada beberapa hal baik yang terjadi di Jumat Agung menurut Kitab Suci, sehingga dinamai Jumat Agung, yaitu:
https://www.kompas.com/skola/read/2020/04/10/180000069/mengapa-peringatan-kematian-yesus-dinamakan-jumat-agung