KAA melahirkan Gerakan Non-Blok yang kala itu berusaha menahan Perang Dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet.
Dilansir dari Encyclopaedia Britannica (2015), KAA digelar di Bandung pada 18-24 April 1955.
KAA Bandung dihadiri 29 pemimpin dari Asia dan Afrika. Mereka adalah perwakilan dari separuh penduduk dunia.
Pengusung dan penyelenggara KAA yakni:
Kelima negara ini punya keresahan masing-masing, di antaranya yakni:
Pesertanya berasal dari negara-negara dari Afrika, Asia, hingga Timur Tengah. Selain lima penyelenggara pesertanya yakni:
Dalam KAA Bandung, mereka membahas masalah-masalah yang dihadapi negara-negara bekas koloni Barat yang baru berkembang.
Mulai dari masalah perdamaian, peran negara dunia ketiga atau negara berkembang dalam Perang Dingin, perkembangan ekonomi, dan dekolonisasi.
Banyak di antara peserta yang datang, khususnya di Afrika, mewakili dan menyampaikan aspirasi negara-negara yang masih dalam proses kemerdekaan.
Aspirasi negara-negara Asia-Afrika menghasilam Dasasila Bandung. Dasasila Bandung juga memuat prinsip-prinsip Piagam PBB dan Lima Prinsip Jawaharlal Nehru, Perdana Menteri India.
Berikut isi Dasasila Bandung:
Dasasila Bandung menjadi harapan semua peserta KAA Bandung, utamanya karena sebagian besar pernah merasakan penjajahan.
KAA Bandung kelak menginspirasi Presiden Yugoslavia Josip Broz Tito, Perdana Menteri India Jawaharlal Nehru, dan Presiden Mesir Gamal Abdel Nasser membentuk Gerakan Non-Blok.
https://www.kompas.com/skola/read/2020/02/17/080000369/konferensi-asia-afrika-1955--sejarah-peserta-dan-hasilnya