Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Gajah Bisa Memiliki Belalai seperti Sekarang?

Kompas.com - 13/12/2023, 08:00 WIB
Monika Novena,
Resa Eka Ayu Sartika

Tim Redaksi

Mereka menemukan bahwa Choerolphontidae tampaknya hidup di lingkungan yang relatif tertutup seperti hutan, sementara Amebelodontidae berkembang ke habitat yang lebih terbuka, seperti padang rumput. Gomphotheriida tampaknya hidup di habitat yang berada di antara keduanya.

Para ilmuwan menggabungkan temuan ini dengan simulasi matematis dari gerakan rahang ketiga spesies yang punah tersebut.

“Cherolophodon hidup di hutan lebat, jadi ada banyak tumbuhan yang memiliki cabang memanjang secara horizontal,” kata rekan penulis studi Shi-Qi Wang.

Baca juga: Fakta-fakta Menarik Bayi Gajah, Tak Hanya Suka Mengisap Belalai

Rahang mereka cocok untuk memberikan tekanan ke atas dan ke bawah, bukan ke depan atau ke belakang, dan secara efisien memotong dedaunan horizontal. Para peneliti berpendapat bahwa belalai mereka relatif primitif dan kikuk.

Namun, rahang Gomphotheriida dan Amebelodontidae, yang hidup di habitat lebih terbuka, lebih beradaptasi untuk memotong tanaman yang tumbuh vertikal seperti tumbuhan bertangkai lunak dan rerumputan.

Area hidung pada tengkorak mereka tampak lebih mirip dengan gajah modern, menunjukkan bahwa belalai mereka mampu melakukan gerakan melingkar atau menggenggam yang dapat membantu membawa makanan langsung ke mulut mereka.

Namun perubahan lingkungan paleo dari hangat dan lembab menjadi lebih dingin, kering, dan terbuka rupanya memengaruhi gajah-gajah ini.

“Pada saat itu, kami melihat gajah-gajah purba ini mulai menggunakan belalainya yang panjang untuk mengambil rumput,” tambah Li.

Ini membuat peneliti berkesimpulan bahwa pencarian makan di lahan terbuka kemudian telah mendorong evolusi belalai yang kita lihat seperti sekarang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com