Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Asteroid Paling Berbahaya bagi Bumi Menurut NASA

Kompas.com - 13/11/2023, 20:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Sekitar 66 juta tahun yang lalu, Bumi dihantam oleh asteroid yang sangat besar, yang melepaskan energi yang setara dengan ledakan 72 triliun ton TNT.

Hantaman ini menimbulkan "bekas luka" selebar 180 km di lokasi yang sekarang menjadi Semenanjung Yucatán, Meksiko.

Dampak yang paling terkenal dari tabrakan asteroid ini adalah kematian dinosaurus nonavian bersama dengan sekitar tiga perempat spesies Bumi lainnya.

Sebagai upaya untuk mencegah tabrakan dahsyat serupa, NASA's Center for Near Earth Object Studies (CNEOS) mengoperasikan sistem pemantauan dampak Sentry, yang terus melakukan analisis jangka panjang terhadap kemungkinan orbit asteroid yang berpotensi berbahaya bagi Bumi di masa depan.

Baca juga: Studi Baru Ungkap Dampak Debu Asteroid pada Kepunahan Dinosaurus

Asteroid paling berbahaya bagi Bumi

Sejauh analisis saat ini, berikut adalah lima asteroid yang menimbulkan risiko terbesar bagi Bumi.

1. Bennu

Ditemukan pada bulan September 1999, dan secara resmi diberi nama "101955 Bennu (1999 RQ36) ", asteroid Bennu diprediksi dapat menimbulkan risiko terbesar bagi Bumi. Namun, tumbukan Bennu tidak akan terjadi untuk beberapa waktu ke depan.

Ilmuwan NASA menghitung bahwa ketika Bennu melakukan pendekatan ke Bumi pada 24 September 2182, terdapat 0,037% atau 1 dari 2.700 kemungkinan asteroid tersebut akan menghantam Bumi.

Jika Bennu berdampak pada Bumi, ia akan melepaskan energi yang setara dengan ledakan 1,4 miliar ton TNT sehingga menyebabkan kerusakan regional namun tidak berpotensi menyebabkan kehancuran global. Jika berdampak pada wilayah padat penduduk, Bennu bisa menyebabkan jutaan kematian.

Untuk mempersiapkan hal ini, para ilmuwan mempelajari sebanyak mungkin tentang asteroid kaya karbon ini, yang diyakini telah memisahkan diri dari asteroid yang lebih besar antara 2 miliar hingga 700 juta tahun yang lalu.

Baca juga: Bagaimana Hiu Bertahan dari Dampak Asteroid yang Membunuh Dinosaurus?

2. 29075

Asteroid paling berbahaya kedua adalah asteroid 29075 (1950 DA), yang hilang setelah penemuan awal pada Februari 1950 dan ditemukan kembali 50 tahun kemudian.

1950 DA diyakini merupakan asteroid dengan tumpukan puing-puing lepas dengan kandungan besi-nikel yang tinggi.

Saat ini, 1950 DA memiliki peluang 0,0029% atau 1 dalam 34.500 untuk menghantam Bumi pada 16 Maret 2880.

Jika 1950 DA menghantam bumi, energi yang dihasilkan setara dengan 75 miliar ton TNT. Ini cukup untuk memicu bencana global yang berpotensi memusnahkan umat manusia.

3. TL4 2023

TL4 2023, yang ditemukan pada tahun 2023, menunjukkan bahwa objek luar angkasa yang baru ditemukan dapat menjadi salah satu asteroid yang paling berpotensi berbahaya.

Baca juga: NASA Kirim Misi Pertama ke Asteroid Kaya Logam, Seperti Apa?

Dari pengamatan yang dikumpulkan antara 8 Oktober dan 19 Oktober 2023, para astronom menghitung bahwa TL4 2023 memiliki peluang 0,00055% atau 1 dalam 181.000 untuk menghantam Bumi pada 10 Oktober 2119.

Jika hal seperti itu terjadi, TL4 2023 akan melepaskan energi yang setara dengan ledakan 7,5 miliar ton TNT.

4. FT3 2007

FT3 2007 didefinisikan sebagai "asteroid yang hilang" karena para astronom belum pernah melihatnya sejak tahun 2007.

Saat ini, orbit FT3 2007 tidak diketahui dengan baik, namun NASA memperkirakan bahwa asteroid tersebut memiliki peluang 0,0000096% atau 1 dalam 10 juta untuk menabrak Bumi pada tanggal 3 Maret 2030.

Asteroid tersebut memiliki probabilitas yang sedikit lebih rendah, yaitu 0,0000087% atau 1 dalam 11,5 juta peluang, untuk menabrak Bumi pada tanggal 5 Oktober 2024.

Baca juga: Potongan Asteroid Bennu Pertama Telah Mendarat di Bumi

Jika dampak seperti itu terjadi pada tahun 2024 atau 2030, FT3 akan melepaskan energi yang setara dengan ledakan 2,6 miliar ton TNT. Ini cukup untuk menyebabkan kerusakan regional yang besar, namun tidak memicu bencana global.

5. 1979 XB

Asteroid 1979 XB belum terlihat selama sekitar 40 tahun sehingga orbitnya juga kurang dipahami.

Berdasarkan pemahaman para ilmuwan CNEOS, asteroid tersebut, yang pertama kali diamati pada 11 Desember 1979, memiliki peluang 0,000055% atau 1 dalam 1,8 juta untuk menabrak Bumi pada 14 Desember 2113. Tabrakan seperti itu akan melepaskan energi yang sama seperti ledakan 30 miliar ton TNT.

NASA mengatakan, saat ini tidak ada ancaman dampak signifikan yang terdeteksi selama seratus tahun ke depan atau lebih.

Namun, masih ada objek-objek yang berpotensi berbahaya di luar sana yang belum ditemukan. Oleh sebab itu, CNEOS selalu waspada dalam pencarian asteroid dekat Bumi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com