Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Benarkah Menurunkan Berat Badan Terlalu Cepat Bahaya untuk Kesehatan?

Kompas.com - 18/10/2023, 15:30 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Saat menjalani diet, wajar jika kita ingin menurunkan berat badan secepat mungkin.

Namun, menurunkan berat badan secara perlahan dan stabil juga memiliki risiko kesehatan yang lebih sedikit.

Sebagian besar penelitian menunjukkan, orang yang menurunkan berat badan secara perlahan cenderung dapat mempertahankannya dalam jangka panjang.

Meski demikian, beberapa penelitian terbaru menemukan, penurunan berat badan yang cepat mungkin sama baiknya dengan penurunan berat badan yang lambat.

Jadi, apakah menurunkan berat badan dengan cepat itu buruk untuk kesehatan?

Baca juga: Apakah Makan Satu Kali Sehari Ampuh untuk Turunkan Berat Badan?

Penurunan berat badan yang terlalu cepat

Menurut banyak ahli, kehilangan 0,45–0,9 kg per minggu adalah angka yang sehat dan aman.

Penurunan berat badan lebih dari itu dianggap terlalu cepat dan dapat membuat kita berisiko mengalami banyak masalah kesehatan, seperti kehilangan otot, kekurangan nutrisi, dan penurunan metabolisme.

Cara paling umum yang banyak dilakukan untuk menurunkan berat badan dengan cepat adalah dengan banyak berolahraga serta mengikuti “diet ketat” atau diet sangat rendah kalori, yaitu mengonsumsi kurang dari 800 kalori per hari.

Namun, jika kita baru memulai program diet atau olahraga, berat badan mungkin turun lebih dari 0,9 kg di minggu pertama. Untuk periode awal ini, penurunan berat badan yang cepat adalah hal yang normal.

Berat badan yang turun selama waktu ini biasa disebut “berat air”. Ini terjadi ketika kita mengonsumsi lebih sedikit kalori daripada yang dibakar tubuh sehingga tubuh mulai menggunakan simpanan energinya, yang dikenal sebagai glikogen.

Baca juga: 5 Buah Tinggi Kalori untuk Menambah Berat Badan dengan Sehat

Glikogen dalam tubuh terikat dengan air, jadi saat tubuh membakar glikogen untuk bahan bakar, tubuh juga melepaskan air tersebut.

Inilah sebabnya mengapa tubuh mungkin mengalami penurunan berat badan yang cepat selama minggu pertama diet.

Setelah tubuh menghabiskan simpanan glikogennya, penurunan berat badan akan stabil pada 0,45–0,9 kg per minggu.

Risiko menurunkan berat badan terlalu cepat

Meskipun kita kadang tergoda untuk mencoba menurunkan berat badan dengan cepat, hal ini biasanya tidak disarankan para ahli.

Diet yang mendorong penurunan berat badan dengan cepat seringkali sangat rendah kalori dan nutrisi.

Kondisi ini dapat menempatkan kita pada banyak masalah kesehatan, terutama jika kita mengikuti diet penurunan berat badan secara cepat selama berminggu-minggu.

Baca juga: Studi Jelaskan Efek Kopi bagi Metabolisme Tubuh dan Berat Badan

Berikut beberapa risiko penurunan berat badan terlalu cepat.

1. Kehilangan otot

Menurunkan berat badan tidak selalu sama dengan menghilangkan lemak. Meskipun diet sangat rendah kalori dapat membantu menurunkan berat badan dengan cepat, sebagian besar penurunan berat badan mungkin berasal dari otot dan air.

Dalam sebuah studi, peneliti meminta 25 orang menjalani diet sangat rendah kalori sebanyak 500 kalori per hari selama 5 minggu.

Peneliti juga meminta 22 orang untuk menjalani diet rendah kalori sebanyak 1.250 kalori per hari selama 12 minggu.

Setelah penelitian, para ahli menemukan bahwa kedua kelompok mengalami penurunan berat badan dalam jumlah yang sama.

Baca juga: Bagaimana Tidur Bisa Memengaruhi Berat Badan?

Namun, orang yang mengikuti diet sangat rendah kalori kehilangan otot enam kali lebih banyak dibandingkan orang yang mengikuti diet rendah kalori.

2. Memperlambat metabolisme

Menurunkan berat badan terlalu cepat dapat memperlambat metabolisme tubuh. Metabolisme menentukan berapa banyak kalori yang dibakar setiap hari. Metabolisme yang lebih lambat berarti membakar lebih sedikit kalori per hari.

Beberapa penelitian menemukan, menurunkan berat badan dengan cepat dengan mengonsumsi lebih sedikit kalori dapat menyebabkan tubuh membakar hingga 23% lebih sedikit kalori per hari.

Dua penyebab metabolisme turun saat diet sangat rendah kalori adalah hilangnya otot dan penurunan hormon yang mengatur metabolisme, seperti hormon tiroid.

3. Menyebabkan kekurangan nutrisi

Jika tubuh tidak mengonsumsi cukup kalori secara teratur, kita mungkin berisiko mengalami kekurangan nutrisi.

Baca juga: Bagaimana Cara Menambah Berat Badan Tanpa Terlalu Banyak Makan?

Hal ini karena sulitnya mengonsumsi cukup nutrisi penting seperti zat besi, folat, dan vitamin B12 pada diet rendah kalori.

4. Menyebabkan batu empedu

Batu empedu adalah potongan bahan mengeras yang terbentuk di dalam kantong empedu. Ini bisa menjadi efek samping yang menyakitkan dari penurunan berat badan terlalu cepat.

Biasanya, kantong empedu mengeluarkan cairan pencernaan untuk memecah makanan berlemak sehingga dapat dicerna.

Jika kita tidak makan banyak, maka kantong empedu tidak perlu mengeluarkan cairan pencernaan.

Batu empedu dapat terbentuk ketika zat-zat di dalam cairan pencernaan tertahan beberapa saat dan memiliki waktu untuk bergabung bersama.

Batu empedu bisa tersangkut di dalam lubang kandung empedu dan menyebabkan serangan batu empedu. Hal ini dapat mengakibatkan rasa sakit yang parah dan gangguan pencernaan.

Baca juga: Alasan Berat Badan Naik Drastis Saat Liburan dan Cara Menurunkannya

Melihat risiko penurunan berat badan yang terlalu cepat, penting untuk diketahui bahwa diet terbaik adalah diet yang bisa kita patuhi.

Hasil yang cepat memang menyenangkan untuk sementara waktu, namun kepuasan instan bukanlah hal terbaik dalam hal penurunan berat badan.

Lakukan penurunan berat badan secara perlahan sehingga tubuh menjadi lebih sehat dan tetap sehat di masa mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com