Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terbuat dari Apa Mi Berusia 4.000 Tahun yang Ditemukan di China?

Kompas.com - 27/07/2023, 17:00 WIB
Lulu Lukyani

Penulis

KOMPAS.com - Pada tahun 2005 silam, arkeolog menemukan mi di dalam mangkuk terbalik di situs arkeologi Lajia, China barat laut. Mangkuk itu terkubur di bawah sedimen sedalam tiga meter.

Mi tersebut diperkirakan berusia 4.000 tahun dan disebut sebagai penemuan paling awal salah satu makanan paling populer di dunia.

Houyuan Lu dari Institute of Geology and Geophysics, Chinese Academy of Sciences, Beijing, pun mengatakan bahwa temuan ini merupakan bukti empiris mi paling awal yang pernah ditemukan.

Menurut Patrick McGovern dari University of Pennsylvania's Museum of Archaeology and Anthropology, Philadelphia, jika perkiraan usia mi itu benar, penemuan itu terbilang menakjubkan.

Baca juga: Apakah Mi Telur Termasuk Makanan yang Sehat?

Pasalnya, saat ini pun dibutuhkan keterampilan khusus untuk membuat mi tipis panjang seperti yang ada di Lajia, sehingga, McGovern mengatakan, mi berusia ribuan tahun itu menunjukkan tingkat pengolahan makanan dan kecanggihan kuliner yang cukup tinggi.

Bahan-bahan untuk membuat mi

Dilansir dari National Geographic, untuk menentukan dari apa mi itu dibuat, Lu dan rekannya membandingkan bentuk dan pola butiran pati dan sekam biji dalam mi dengan tanaman modern.

Tim tersebut menyimpulkan bahwa mi berusia 4.000 tahun itu dibuat dari dua jenis milet, broomcorn milet dan foxtail milet. Biji-bijian itu digiling menjadi tepung untuk membuat adonan, yang kemudian ditarik dan direntangkan hingga berbentuk.

Penggunaan foxtail milet saja, kata para peneliti, tidak menghasilkan kelengketan yang dibutuhkan untuk memungkinkan adonan mi dapat ditarik dan diregangkan, sehingga pembuatannya menggunakan dua jenis milet.

Baca juga: Lebih Sehat Mana Nasi atau Mi Instan?

Sementara bukti arkeologi menunjukkan gandum hadir di China 4.000 tahun yang lalu, tanaman itu tidak dibudidayakan secara luas sampai era Dinasti Tang (618-907 M).

Menurut Gary Crawford, arkeolog dari University of Toronto, Canada, fakta bahwa mi berusia 4.000 tahun itu terbuat dari milet tidaklah mengejutkan.

Penelitian Crawford di situs dengan tahun yang sama di Cina utara juga menunjukkan banyak tanaman milet dan beras, tetapi sangat sedikit gandum.

Crawford menambahkan, penemuan mi milet yang terawetkan dengan baik membantu menjelaskan sedikitnya biji gandum yang ditemukan di beberapa situs arkeologi.

Baca juga: Hati-hati, Ini Bahaya Mi Instan bagi Kesehatan

Ia menjelaskan bahwa salah satu dugaannya adalah biji-bijian dibuat menjadi sejenis makanan melalui perebusan dan pembuatan tepung, sehingga tidak menyisakan banyak biji-bijian untuk dipulihkan.

Menurut Lu, hingga saat ini, di daerah pedesaan miskin di China barat laut, milet masih digunakan untuk membuat mi. Ia menyebut mi milet modern ini teksturnya lebih keras dari mi gandum, sehingga biasa disebut mi kawat besi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com