Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa yang Terjadi pada Bangkai Paus yang Terdampar di Pantai?

Kompas.com - 18/07/2023, 11:00 WIB
Monika Novena,
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Paus yang terdampar sering kali tak dapat bertahan hidup lama dan sering kali bangkai mamalia laut ini ditemukan di pantai.

Bangkai paus yang terdampar sudah sering dilaporkan terjadi di berbagai negara di dunia. Seperti baru-baru ini, bangkai paus terdampar ditemukan di Irlandia.

Seekor paus ditemukan terdampar dini hari pada 9 Juli lalu di Baile Uí Chuill Strand, di County Kerry.

Biasanya sekitar satu hingga dua paus sirip terdampar di perairan Irlandia dalam setahun.

Penyebab kematiannya tidak diketahui pasti, tetapi paus sirip (Balaenoptera physalus), yang panjangnya sekitar 19 meter ini kemungkinan besar telah mati hingga 3 minggu sebelum terdampar.

Lalu, apa yang terjadi pada bangkai paus yang terdampar di pantai?

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Otak Saat Menghirup Udara Berpolusi?

Bangkai paus yang terdampar

Dikutip dari Live Science, Senin (17/7/2023) para ahli dari Irish Whale and Dolphin Group (IWDG) tiba di lokasi untuk mengumpulkan sampel untuk nekropsi atau otopsi hewan.

Tetapi tiba-tiba ahli membatalkan otopsi paus sirip yang sudah mati itu.

Rupanya mereka mendengar suara menggelegak dari usus makhluk tersebut, yang menunjukkan ada kemungkinan bisa meledak jika mereka membukanya.

"Saya mendapat lemak, balin, dan kulit. Saat saya berusaha untuk mendapatkan ototnya saya mendengar beberapa suara dan saya khawatir ini akan meledak jika saya masuk lebih dalam," kata Stephanie Levesque dari IWDG.

Saat paus mati, isi perutnya mulai terisi gas metana, yang seringkali menyebabkan bangkainya mengembang seperti balon, mengapung di permukaan laut atau di pantai.

Dalam konsentrasi yang cukup tinggi, dan bila bercampur dengan oksigen di udara, gas tersebut dapat menyebabkan bangkai paus meledak, baik secara spontan saat tekanan meningkat, atau saat bangkainya terbelah, meski ini sangat jarang terjadi.

Baca juga: Apa yang Terjadi Saat Seseorang Disengat Lebah?

Warga mengamati bangkai Paus Sperma (Physeter macrocephalus) yang terdampar di Pantai Yeh Malet, Karangasem, Bali, Rabu (5/4/2023). Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Karangasem menyebut Paus Sperma yang berukuran panjang tubuh 18,2 meter dan lingkar badan 8 meter tersebut ditemukan terdampar pada pukul 14.00 Wita dengan kondisi mati.Antara Foto/Nyoman Hendra Wibowo Warga mengamati bangkai Paus Sperma (Physeter macrocephalus) yang terdampar di Pantai Yeh Malet, Karangasem, Bali, Rabu (5/4/2023). Pihak Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kabupaten Karangasem menyebut Paus Sperma yang berukuran panjang tubuh 18,2 meter dan lingkar badan 8 meter tersebut ditemukan terdampar pada pukul 14.00 Wita dengan kondisi mati.

Contoh ledakan bangkai dilaporkan pernah terjadi pada tahun 2013 silam.

Seorang ahli biologi kelautan di Kepulauan Faroe beruntung masih sempat melarikan diri setelah bangkai paus sperma (Physeter macrocephalus) yang terdampar meledak dengan keras saat para ilmuwan memotong perutnya.

Sementara pada tahun 2019, bangkai seekor paus balin secara spontan meledak di permukaan laut lepas pantai California, menyemburkan darah dan isi perut ke dalam air.

Namun terkadang petugas satwa liar dengan sengaja meledakkan bangkai berisi gas saat paus terdampar untuk mencegah membusuk secara perlahan dan mengeluarkan bau busuk.

Kasus paling terkenal terjadi pada tahun 1970, ketika paus sperma sepanjang 14 meter yang terdampar di Florence, Oregon, diledakkan dengan setengah ton dinamit yang melenyapkan sisa-sisanya.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Bumi jika Hutan Hujan Amazon Terbakar Habis?

Pada kasus di Irlandia, ahli percaya kalau paus akan benar-benar meledak, tetapi nekropsi ditinggalkan sebagai tindakan pencegahan untuk memastikan rongga tubuh tetap utuh.

Populasi paus sirip

International Union for Conservation of Nature's ( IUCN) mencatat ada sekitar 100.000 paus sirip di seluruh dunia.

Akan tetapi spesies ini masih dianggap rentan terhadap kepunahan karena tekanan seperti perubahan iklim, polusi plastik, dan penangkapan ikan krill berlebihan yang merupakan sumber makanan paus.

Namun, sebagian besar populasi mulai meningkat dari titik terendah dalam sejarah.

Pada Januari 2022, hampir 1.000 individu terlihat sedang memakan krill raksasa di Antartika, ini merupakan kumpulan terbesar spesies yang pernah disaksikan.

Baca juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Manusia saat Mendaki Puncak Everest?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com