Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah yang Menyebabkan Persebaran Hewan dari Asia ke Australia?

Kompas.com - 10/07/2023, 19:00 WIB
Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas

Penulis

KOMPAS.com - Kanguru adalah hewan khas benua Australia, dan tempat ini merupakan rumah bagi banyak spesies hewan berkantung lainnya, seperti koala.

Baru-baru ini, sebuah studi yang dilakukan ETH Zurich, para peneliti menggunakan model baru untuk menjelaskan persebaran hewan Asia dan Australia.

Selain itu, pemodelan baru juga menunjukkan mengapa ada lebih banyak spesies hewan dari Asia yang melakukan migrasi ke benua Australia.

Di sisi lain, Australia bukan rumah bagi mamalia yang biasa kita temui di Asia, seperti harimau, beruang atau badak.

Lantas, mengapa demikian, apa yang menyebabkan persebaran hewan di Asia dan Australia memiliki pola seperti ini?

Dilansir dari Science Daily, Senin (10/7/2023) perubahan komposisi dunia hewan yang begitu cepat ini telah menarik perhatian para naturalis Inggris dan salah satu penemu teori evolusi Alfred Russell Wallace.

Wallace melakukan perjalanan melintasi Kepulauan Indo-Australia dari tahun 1854 hingga 1862 untuk mengumpulkan hewan dan tumbuhan.

Ia pun menggambatkan garis biogeografis (yang tidak terlihat) yang membentang antara Bali dan Lombok, serta Kalimantan dan Sulawesi yang menandai persebaran fauna Australia paling barat. 

Baca juga: Apakah yang Membuat Kita Menjadi Manusia dan Bedanya dengan Primata?

 

Kendati para peneliti telah lama terpesona dengan perubahan hewan yang sangat cepat di sepanjang Garis Wallace, namun bagaimana pola dan penyebab persebaran hewan dari Asia ke Australia ini terjadi, masih belum diklarifikasi secara rinci.

Hewan Asia lebih banyak di Australia

Fakta menariknya, ada lebih banyak spesies hewan yang berpindah dari Asia ke Australia dan ini masih menjadi misteri hingga saat ini.

Hewan-hewan tersebut antara lain seperti kadal berduri (Moloch horridus), tikus loncat (Notomys sp.), atau rubah terbang yang menjadi saksinya.

Untuk lebih memahami persebaran vertebrata asimetris di sepanjang Garis Wallace, para peneliti telah menciptakan model baru. Studi ini dipimpin ileh Loïc Pellissier, Profesor Ekosistem dan Evolusi Bentang Alam di ETH Zurich.

Model tersebut menggabungkan rekonstruksi iklim, pergeseran lempeng antara 30 juta tahun yang lalu hingga saat ini, serta kumpulan data yang komprehensif untuk sekitar 20.000 burung, mamalia, reptil, dan amfibi yang tercatat di wilayah tersebut saat ini.

Iklim dan faktor penyebab persebaran hewan

Dalam studi terbaru yang dipublikasikan di jurnal Science, saat ini peneliti menunjukkan bahwa adaptasi iklim di daerah asal turut berkontribusi terhadap persebaran fauna yang tidak merata dari Asia dan Australia yang ada di kedua sisi Garis Wallace.

Baca juga: Apakah yang Dimaksud dengan Jam Kiamat Itu?

Ilustrasi Harimau. Harimau adalah salah satu spesies khas benua Asia, yang tersebar di berbagai negara seperti Indonesia, China, India dan berbagai negara lainnya.SHUTTERSTOCK.com/TOM117 Ilustrasi Harimau. Harimau adalah salah satu spesies khas benua Asia, yang tersebar di berbagai negara seperti Indonesia, China, India dan berbagai negara lainnya.

Selain lempeng tektonik, kondisi lingkungan pada jutaan tahun lalu juga turut menentukan pertukaran antar kedua benua.

Dalam studi ini, berdasarkan simulasi yang dilakukan, para peneliti menemukan, hewan-hewan yang berasal dari Asia lebih cenderung 'melompat' melintasi pulau-pulau di Indonesia untuk mencapai Papua Nugini dan Australia bagian utara.

Pulau-pulau tersebut cenderung memiliki iklim tropis yang lembab, yang membuat mereka nyaman, sehingga membuat hewan-hewan ini pun beradaptasi dengan baik.

Sementara itu, berbeda dengan satwa liar Australia, mereka berevolusi pada iklim yang lebih dingin dan semakin lama semakin kering.

Selain itu, mereka kurang berhasil mendapatkan pijakan di pulau-pulau tropis dibandingkan dengan satwa yang bermigrasi dari Asia.

Oleh karena itu, iklim Asia lebih mendukung makhluk yang mencapai Australia melalui pulau-pulau tropis di wilayah fauna yang dikenal sebagai Wallacea, khususnya yang dapat mentoleris berbagai iklim, sehingga memudahkan hewan tersebut menetap di benua tersebut.

Baca juga: Apakah yang Terjadi Saat Lubang Hitam Bertabrakan?

"Konteks historis sangat penting untuk memahami pola persebaran keanekaragaman hayati yang diamati saat ini dan merupakan bagian yang hilang dari teka-teki yang menjelaskan teka-teki garis Wallace," kata penulis pertama Alexander Skeels, seorang peneliti pascadoktoral dalam kelompok Pellissier.

Studi baru ini pun memberikan manfaat penting untuk lebih memahami pola persebaran hewan di suatu wilayah.

"Temuan ini memperjelas bahwa kita hanya akan bisa memahami pola persebaran keanekaragaman hayati saat ini jika kita menyertakan perkembangan geologi dan kondisi iklim pada masa prasejarah dalam pertimbangan kita," kata Pellissier.

Warisan masa lampau telah membentuk pola keanekaragaman hayati hingga saat ini. Hasil studi tersebut juga membantu peneliti memahami mengapa saat ini lebih banyak spesies yang ditemukan di daerah tropis dibandingkan di daerah beriklim sedang.

Selain itu, studi ini juga sangat penting untuk memahami spesies-spesies invasif.

Terutama terkait dengan biogeografi, sebab pertukaran spesies antar benua yang terus terjadi, saat ini telah mencapai tingkat yang mengkhawatirkan.

Penyebabnya, manusia memindahkan hewan dan tumbuhan di seluruh planet ini. Spesies-spesies ini dapat menjadi invasif di benua lain dan membahayakan flora dan fauna asli.

Baca juga: Apakah yang Dimaksud Indeks Sinar UV Matahari?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com